JAKARTA, MENARA62.COM– 17 Agustus 2021 Indonesia memperingati 76 kemerdekannya. Banyak harapan kemajuan yang berupaya terus digapai di tengah pandemi yang masih mendera. Salah satu pilar terpenting adalah Pendidikan. Pendidikan merupakan investasi masa depan bangsa. Ketersediaan SDM yang berkualitas diharapkan mampu menjawab tuntutan dan kebutuhan masa depan.
Untuk itulah, Muhammadiyah melalui Lazismu PP Muhammadiyah yang bersinergi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dan Enuma Inc., menawarkan program EduTabMu. EduTabMu adalah program pemberian 5000 unit tablet dengan program Sekolah Enuma Indonesia yang bisa diakses tanpa jaringan internet kepada siswa-siswi di daerah terpencil di Indonesia. Program Sekolah Enuma Indonesia dikembangkan oleh Enuma.
Upaya Lazismu menggandeng Enuma bukan tanpa alasan. Enuma adalah sebuah start up dan perusahana teknologi yang berkedudukan di Berkeley, California dan Korea Selatan. Sejak 2012, Enuma menciptakan aplikasi pembelajaran untuk anak-anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan pembelajaran mandiri. Enuma adalah pemenang Global Learning XPRIZE, sebuah kompetisi aplikasi pembelajaran mandiri yang bertujuan untuk membantu anak belajar literasi dasar dan Matematika. Aplikasi ini dapat digunakan tanpa jaringan internet yang diperuntukan bagi pembelajar Usia Dini hingga siswa SD Kelas 2.
Sebagai mitra strategis Lazismu dalam program EduTabMu, Enuma berperan aktif dalam menyediakan aplikasi Sekolah Enuma, melatih para guru tentang penggunaan aplikasi dan Sistem Manajemen pembelajarannya serta dukungan teknis dan implementasi di seluruh program. EduTabMu berisikan ratusan buku, gambar, cerita, dan permainan mengenai literasi, numerasi dan bahasa dengan prinsip pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, mengasyikkan dan mencerahkan.
EduTabMu saat ini menargetkan siswa di jenjang Pendidikan Dasar Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar Kelas 1 dan 2. Selain berisikan materi-materi yang interaktif dan menyenangkan, EduTabMu tidak memerlukan jaringan internet untuk menggunakannya. Oleh karenanya, EduTabMu merupakan stau bentuk inovasi dan solusi untuk menjawab kesenjangan digital dan penguatan mutu pembelajaran di Indonesia.
Hilman latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan bahwa EduTabMu merupakan langkah strategis untuk mengakselerasi proses pembelajaran untuk anak-anak yang bersekolah di daerah yang memiliki keterbatasan internet, termasuk di wilayah kepulauan dan daerah-derah terpencil.
“Melalui EduTabMu ini langkah-langkah kecil dengan semangat besar untuk mewujudkan “pendidikan bermutu untuk semua” dan mengakeselerasi pembelajaran dalam hal literasi, numerasi dan bahasa,” ujar Hilman.
Ia turut mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh lembaga terhadap program ini. Ia berharap agar program tersebut berujung pada satu proses pencerahan pada anak didik yang akan menjadi generasi emas pada tahun 2045.
“Semoga menjadi akselerator bagi proses pembelajaran anak-anak kita,” imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan selamat atas launching program EduTabMu. Dengan program tersebut, Haedar berharap agar Majelis Dikdasmen sebagai leading sector pendidikan tingkat dasar dan menengah mampu menghadirkan proses pembelajaran yang efisien, efektif, dan berkemajuan. Dengan menggunakan teknologi yang canggih, ia yakin bahwa Majelis Dikdasmen bersama Lazismu mampu melakukan akselerasi proses pembelajaran.
Akselerasi merupakan hal yang harus ada di tingkat dasar dan menengah, bahkan di tingkat PAUD yang diselenggarakan oleh Aisyiyah. Ia berharap agar masyarakat dan anak didik semakin akrab dengan teknologi yang canggih sebagai alat dan instrumen untuk meningkatkan kualitas pembaljaran, membentuk insan yang beriman, berakhlak mulia, cerdas berilmu, dan berperan dalam kehidupan yang lebih baik.
“Majelis Dikdasmen akan mampu meynelenggarakan pendidikan yang merata, berkualitas, dan berjaringan kuat, unggul, dan berkemajuan. Program tersebut juga harus didukung oleh tenaga pendidikan yang melek IT dan mampu melakukan akselerasi inovasi, sehingga terjadi perpaduan antara keacanggihan teknologi dengan kecerdasan inovasi dari para tenaga didik. Semoga semua diberikan kelancaran,” harap Haedar.
Sooinn Lee, CEO Enuma, berharap aplikasi ini akan membantu anak-anak belajar lebih baik di sekolah, mengeksplorasi kesenangan belajar, dan membangun keterampilan masa depan yang penting dengan cara yang menyenangkan.
Dr. Kasiyarno sebagai Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah yang juga penanggung jawab program EduTabMu menyatakan bahwa program Inovatif ini akan dilaksanakan selama 5 Tahun ke depan. Hingga Tahun 2025, ditargetkan 12.000 Tablet untuk 1.200 Sekolah TK ABA dan SD Muhammadiyah seluruh Indonesia. Program EdutabMu tidak hanya menyentuh siswa dan sekolah semata, akan tetapi penguatan dan peningkatam kapasitas 2.400 Guru TK ABA dan SD Muhammadiyah di bidang pengajaran literasi, numerasi dan bahasa.
Peluncuran program EduTabMu yang bertepatan dengan Peringatan Hari kemerdekaan RI ke-76 diharapkan menjadi kado Muhammadiyah kepada Bangsa dalam memberikan solusi pembelajaran di Era Pandemi maupun dalam rangka mengurangi kesenjangan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar di Indonesia.
(Yusuf)