31.3 C
Jakarta

Kageogama Bagikan Extra Fooding untuk Warga Terdampak Covid

Baca Juga:

PANDEMI COVID-19 yang berkepanjangan telah membuat warga semakin tidak berdaya. Mereka telah kehilangan pekerjaan, kesempatan berusaha yang semakin sempit membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan pangannya.

Kondisi ini membuat Kageogama (Keluarga Alumni Geologi Gadjah Mada) melakukan aksi untuk meringankan beban warga terdampak Covid-19. Di awal pandemi, Kageogama telah menyalurkan bantuan berupa Sembako (sembilan bahan pokok).

Namun untuk memberikan bantuan kedua, Kageogama sempat mengalami kesulitan memilihnya. Sehingga mereka melakukan diskusi melalui media sosial untuk memilih barang apa yang cocok.

Seperti diceritakan Intan Kumala Dewi, Ketua Bidang Sosial Kageogama. “Intan, apa yang bisa kita lakukan untuk melewati Covid yang makin ganas ini ya?” tanya Anif Punto Utomo, Ketua Umum Kageogama kepada Intan melalui pesan WhatsApp.

Bagi Intan Kumala Dewi, pertanyaan yang dikirimkan pada tanggal sepuluh Juli itu sulit dijawabnya. Intan bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kemudian Intan pun berdiam diri.

Selanjutnya, Intan mendapatkan usulan dari Fafa, Bendara Umum Kageogama. “Apa kita bagi Sembako lagi ke masyarakat kecil seperti tahun lalu, mbak?” usul Fafa melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke Intan.

Dijelaskan Intan, tahun lalu, di awal pandemi, Kageogama membagi-bagikan Sembako untuk masyarakat kecil di Yogyakarta. Pembagian Senbako dilakukan anggota Kageogama, Widodo di jalan-jalan Yogyakarta.

Tetapi sekarang ini, kata Intan, kondisinya sudah lain sehingga Intan tidak berani meminta siapa pun untuk membagikan bantuan di jalan-jalan. Pertimbangannya, ia tidak ingin menambah risiko penularan Covid-19. Karena masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Justru pada masa PPKM begini banyak orang kehilangan pendapatan dan butuh bantuan, mbak,” kata Fafa lagi. Ia benar. Apalagi yang pendapatannya harian. Tak keluar rumah, tak makan. Keluar rumah pun, tak banyak penghasilan.

Permasalahan ini pun dilontarkan Intan pada grup WhatsApp pengurus Kageogama. Dalam diskusi di grup WA tersebut, diperoleh usulan untuk membagikan Extra Fooding.

Extra Fooding ini bisa berupa pengiriman makanan siap santap, buah-buahan, vitamin, dan obat-obatan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah. Tetapi juga bagi tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 di rumah sakit. Namun tidak tertutup kemungkinan melakukan pembagian Sembako kepada mereka yang membutuhkan.

Untuk teknisnya, kata Intan, pengiriman makanan dan lain-lain dilakukan dengan menggunakan jasa ojeg online. Sedangkan untuk pembagian Sembako, dilakukan langsung dari rumah beberapa pengurus kepada para kurir atau driver Ojol yang datang ke rumah. Atau siapa saja yang lokasinya dekat dan terjangkau.

“Untuk ini, aku terinspirasi dari Ibu Titie Wibipriatno, seorang sahabat yang sejak tahun lalu membagikan makanan matang kepada driver ojol yang lewat di depan rumahnya,” kata Intan.

Untuk mendapatkan barang yang akan dibagikan, mendapat dukungan Rochmad dan Era dari Koperasi Kageogama. Mereka menyanggupi untuk menyediakan paket Sembako dengan harga hemat untuk mendukung program ini.

“Rochmad bahkan menggratiskan biaya pengiriman dari gudang mereka di Cijantung ke rumah para pengurus yang bertebaran di Jabodetabek. Benarlah, kalau sudah ada niat, Allah akan bukakan jalan,” kata Intan.

Akhirnya, 107 paket Sembako yang masing-masing bernilai seratus ribu rupiah, telah dibagikan bukan hanya kepada driver Ojol atau Taksol yang order-annya jauh berkurang sekarang ini. Tetapi juga kepada tukang sayur yang dagangannya masih banyak walau hari sudah siang. Maklum, sekarang ini banyak pelanggan yang menutup pintu dan memilih untuk belanja Daring.

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada tukang pijat yang sulit sekali mendapatkan pelanggan di masa pandemi. Tukang sampah yang tetap bekerja menjaga kebersihan lingkungan. Pedagang kelontong, penjual keripik, penjual kue keliling, penjual mie ayam, penjual pecel lele, pedagang bumbu yang omzetnya terus menurun.

Serta guru ngaji di masjid dekat rumah, tukang bangunan yang sepi orderan, Satpam perumahan, Hansip, kuli panggul pasar, tukang sapu, tukang cuci setrika, tukang koran, dan lain sebagainya.

Pembagian Extra Fooding mendapat sambutan bagi yang menerima. “Terimakasih ya mbak, semoga mbak dan teman-teman diberkahi oleh Allah SWT,” kata Pak Tua pengantar koran setelah mencantelkan Sembako ke sepeda setianya. Suara di balik maskernya terdengar begitu lembut bagiku. Ia titipkan salamnya untuk semua orang baik yang telah membagi rezeki mereka melalui program berbagi ini.

Hingga Rabu (28/7/2021), Kageogama telah menerima donasi sebesar Rp 64.650.000 termasuk suntikan dana sebesar Rp 10 juta dari Kitabisadotcom yang digalang oleh Ahmad Arif, seorang jurnalis dan inisiator lapor Covid-19. Sebesar Rp 33.332.300 telah disalurkan dalam bentuk 107 paket Sembako, 600-an nasi kotak untuk pasien Isoman di rumah dan tenaga kesehatan di rumah sakit. Termasuk buah-buahan, vitamin, obat-obatan dan masker.

“Tentu saja, kami masih menerima donasi melalui rekening Mandiri No. 117-00-0704028-0 atas nama KAGEOGAMA, dengan konfirmasi ke Fafa (0813-9079-4086) atau Intan (0812-100-2846). Informasi adanya pasien isoman yang perlu dibantu, juga kami tunggu,” kata Intan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!