27.8 C
Jakarta

Kajian Ahad Pagi di PRM Potronayan

Baca Juga:

 

BOYOLALI, MENARA62.COM –   Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Potronayan Kecamatan Nogosari menggelar acara pengajian Ahad pagi, 24 April 2022. Acara rutin tiap Ahad yang sempet vakum selama pandemi covid-19 kini digelar kembali. Menurut ustaz Mustamik selaku aktivis Pemuda Muhammadiyah Ranting Potronayan mengatakan selama Ramadan Ahad pagi digalakkan kembali. Adapun putaran ke-3 kali ini bertempat di masjid Jami’atul Hidayah Sempol Pilangsari Nogosari. Acara dengan diikuti 300 Ratusan jamaah  ini menghadirkan narasumber ustad Pujiono, S.SI.MM ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Boyolali. Dalam isian materinya ustad Pujiono membawakan tema mengukir monumen pahala.

Menurut ustaz Pujiono bahwasanya waktu adalah modal bagi semua manusia digunakan untuk kebaikan atau tidak semua manusia diberi waktu yang sama 24 jam. “Maka orang yang beruntung adalah orang yang mampu menggunakan waktunya dengan bijak untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebab kebanyakan manusia terjebak dengan rutinitas harian bekerja dari pagi pulang sore, tidur, begitu seterusnya tahu-tahu tua rambut ubanan kulit kendor dan dan tidak sentosa lagi. Waktu inilah yang kemudian akan menjadi umur kita yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,”jelas Pujiono.

Masih menurut Pujiono bahwa sejarah para nabi terdahulu dari nabi Adam , Nuh, Idris, Isa beliau diberi umur ada yang capai ribuan tahun hingga, namun umat Nabi Muhammad SAW hanya sekitar 100-an tahun, maka Allah memberikan malam 1000 bulan latul Qadar bagi umat Muhammad. “Sungguh tidak beruntung apabila Ramadhan ini kita tidak mendapatkan Lailatul Qadar, untuk itu ayo kita semangat menyambut Lailatul Qadar,”imbuhnya.

Selain itu ada ikhtiar cerdas sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar amal kita terus menjadi syariah yang tiada putusnya. Sebagaimana hadits shahih Jami’ ada 7 amalan yang pahalanya akan terus tetap mengucur kepada yang bersangkutan meskipun sudah tiada, yaitu : Mengajar ilmu, mengalirkan sungai, membuat sumur, menanam pohon, mewariskan mushaf, membuat masjid, dan anak sholih yang selalu mendoakan kepada ibu bapaknya.

Saatnya kita amalkan dengan niat tulus ikhlas insya Allah kita termasuk orang yang beruntung. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!