26.9 C
Jakarta

Kajian Tafsir UMS Bahas Al-Baqarah 82-86

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menghadirkan Kajian Tafsir Online yang disampaikan oleh Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I., M.Th.I., dengan pembahasan surat Al-Baqarah ayat 82-86.

 

Mengawali pemaparan materi, Rhain-begitu sapaan akrabnya, menjelaskan definisi iman dan amal shalih melalui surat Al-baqarah ayat 82. Ia menerangkan bahwa iman adalah mempercayai Allah, Malaikat, Kitab-kitabnya, Rasul-rasul, hari kiamat, dan qadha dan qadar. Menurut At-Tirmidzi iman memiliki 77 jenis, 6 rukun iman dan 71 merupakan cabang dari iman.

 

Sedangkan definisi amal shaleh pada ayat 82, tidak hanya terbatas pada amalan ritual ceremonial saja, tapi segala perbuatan yang dijalankan atas dasar keikhlasan dan mengharap ridha Allah SWT dapat disebut sebagai amal shaleh.

 

Rhain menegaskan bahwa 2 hal tersebut merupakan kunci hamba untuk masuk surga.

“Dua hal tersebut menjadi kunci umat muslim untuk bisa masuk surga Allah SWT,” ujarnya, Minggu, (28/12).

 

Pada ayat 83, Allah Kembali menceritakan sifat bani israil yang lalai dengan janji yang diikrarkan kepada Allah SWT.

 

Allah SWT mengingatkan Kembali kepada bani israil agar tidak mengingkari janji yang telah mereka sepakati. Dalam ayat tersebut terdapat isi perjanjian yang telah disepakati, diantaranya yaitu:

1. Tidak boleh menyekutukan allah.

2. Berbakti kepada kedua orang tua

3. Berbuat kebaikan kepada kerabat

4. Membantu anak yatim

5. Membantu fakir miskin

6. Berkata baik kepada manusia

7. Mendirikan shalat

 

Bani israil familiar dengan perbuatan saling membunuh dan mengusir sesama saudara untuk kepentingan ego mereka, maka pada ayat 84 Allah kembali mengingatkan kepada mereka agar menjauhi kebiasaan buruk mereka selama ini. Pembunuhan juga merupakan bentuk kekufuran seorang hamba.

 

Rha’in menyinggung sedikit fenomena palestina yang terjadi saat ini merupakan bagian dari kebiasaan bani israil.

 

“Fenomena di Palestina sekarang merupakan fenomena lama yang muncul kembali saat ini, mereka mendatangi suatu tempat, menguasainya, dan mengusir warga asli dari tempat tersebut,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, ayat 85 menjelaskan tentang kecaman keras Allah SWT pada bani israil yang selektif dalam menjalankan syariat Allah, mereka memilih syariat yang dirasa bisa menguntungkan dirinya.

 

Dalam ayat ini, Rha’in mengibaratkan sifat selektif bani israil kala itu dengan kondisi masyarakat muslim saat ini yang mulai selektif dalam menjalankan syariat Allah.

 

“Masyarakat islam saat ini berani menegakkan hukum pada masyarakat kecil, namun, Ketika dihadapkan dengan permasalahan masyarakat besar (pejabat/orang kaya) mereka tidak berani menegakkan hukum tersebut,” terangnya.

 

Terakhir, dalam ayat 86 menerangkan bahwa bani israil menggadaikan atau mengorbankan kehidupan akhirat untuk mengejar kebahagiaan duniawiyah. Melalui kekufuran, pelanggaran perjanjian kepada Allah, dan penolakan terhadap kebenaran. Mereka juga akan mendapatkan balasan berupa azab yang tidak ada keringanan sedikit pun.

 

Sebagai penutup, Rha’in berpesan agar manusia menundukan logika dan ego, lebih mengedepankan keimanan. Karena ajaran yang diberikan oleh Allah itu jauh lebih baik daripada angan-angan manusia. Jangan pernah letakkan logika untuk mengalahkan ajaran islam dengan Hasrat dan ego. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!