SOLO, MENARA62.COM – Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Kajian Tarjih yang secara rutin dilaksanakan setiap selasa secara daring pada Selasa (3/12/2024).
Pada kajian kali ini, BPSDM mengusung tema ‘Ahlusunnah Wal Jamaah Manhaj Salaf’ yang disampaikan langsung oleh Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag selaku Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Ustadz Syamsul Hidayat menyampaikan Aqidah yang diajarkan pada generasi salaf yaitu, generasi pendahulu Islam yang di dalam Al-Qur’an disebut Assabiqunal Awwalun yang terdapat dalam surah At-Taubah surah ke-129 ayat 100.
Di dalam surah tersebut Allah SWT menegaskan, generasi pendahulu yang pertama masuk Islam yaitu dari kalangan kaum Muhajirin dan Anshor, artinya orang orang yang berhijrah bersama nabi dari Mekah ke Madinah.
“Generasi teladan merupakan generasi yang perlu diikuti oleh umat Islam akhir zaman dengan mengikuti kaum Muhajirin dan Anshor,” jelasnya.
Dia menambahkan, antara orang-orang Muhajirin dan Anshor, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
Dalam sebuah hadist, nabi menegaskan bahwa genersi yang terbaik adalah generasi yang hidup bersama nabi, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang hidup 1 abad setelah bersama nabi, kemudian generasi yang baik adalah yang mengikuti mereka dan kemudian generasi yang seterusnya.
“Assabiqunal Awwalun merupakan generasi yang di mana pada saat menjalankan agama Islam bertemu dengan Rasulullah,” ucapnya.
Sedangkan generasi Tabi’in merupakan generasi yang tidak mendapat bimbingan langsung bersama Rasullah, namun hidup bersama sahabat, dan generasi Tabi’ut Tabi’in merupakan generasi yang tidak hidup bersama sahabat namun masih hidup bersama para Tabi’in.
Orang yang mengikuti pokok-pokok aqidah yang benar, pokok aqidah menjadi pegangan dari kriteria yang dipegang oleh kaum muslimin.
“Termasuk warga dan pimpinan Muhammadiyah mengupayakan untuk menguikuti kriteria itu yaitu kriteria Ahlul Qur’an, orang yang memiliki Al-Q ur’an sekaligus untuk mengkajinya dan juga mengamalkannya,” tuturnya. (*)