27.2 C
Jakarta

Kapal Cepat Sarat Penumpang Terbakar di Riau

Sembilan Penumpang Terluka Bakar

Baca Juga:

PEKANBARU, MENARA62.COM — Kapal Cepat Sarat Penumpang Terbakar di Riau. Kapal cepat penuh dengan penumpang terbakar sesaat akan berlayar meninggalkan dermaga di Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Minggu (14/10/2018) siang.

Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hilir, AKBP Christian Rony Putra di Pekanbaru menjelaskan sedikitnya sembilan penumpang kapal cepat SB Mulya Jaya Indah II tersebut mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB .

“Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” kata Rony, seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan, insiden itu berawal saat kapal cepat yang menjadi transportasi andalan masyarakat setempat tersebut bersiap akan meninggalkan dermaga Pelabuhan Simpang Kanan, Perairan Sungai Guntung, Tagaraja, Kecamatan Kateman.

Nakhoda kapal, Syahroni (62) sedang berupaya menyalakan mesin kapal yang sedianya hendak menuju desa Simpang Kateman, tiba-tiba mesin kapal yang berada pada bagian buritan meledak.

Menurut saksi, ledakan keras itu seketika terjadi bersamaan dengan munculnya api, sehingga dalam waktu singkat kapal yang terbuat dari kayu dan fiber itu terbakar seketika.

Api dengan cepat membakar hampir sebagian badan kapal. Sejumlah penumpang yang panik langsung berupaya menyelamatkan diri dengan dibantu nelayan dan warga yang kebetulan sedang berada di sekitar tempat kejadian perkara.

“Semua korban dievakuasi ke rumah sakit Raja Musa Sungai Guntung, Kecamatan Kateman,” ujarnya.

Kepolisian memeriksa dan mendata sedikitnya enam warga mengalami luka bakar ringan, sementara tiga lainnya mengalami luka berat sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Ia merinci, diantara korban yang mengalami luka berat termasuk seorang anak berusia lima tahun yang mengalami luka bakar sepanjang bagian tangan dan kaki. Selain itu, seorang pelajar berusia 12 tahun bernama Nasal juga mengalami hal yang sama. Terakhir Intan Ayu, anak berusia enam tahun juga mengalami luka cukup serius bagian tangan dan kaki.

“Mayoritas yang mengalami luka berat anak-anak dan bayi. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit terdekat,” ujarnya.

Anambas

Dua hari sebelumnya, empat orang tewas dalam kecelakaan tenggelamnya kapal cepat di Kepulauan Riau (Kepri). Sebuah Kapal cepat Puskesmas Keliling (Puskel) Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepri,  tenggelam saat bertolak dari Tarempa menuju Desa Nyamuk. Kapak itu tenggelam akibat berubasaha menghindar dari batang kayu yang hayut di laut.

“Untuk penyebab pastinya kami juga belum tahu karena korban yang selamat belum bisa dimintai keterangan secara resmi. Namun informasi yang didapat, kecelakaan ini akibat nakhoda berusaha menghindar dari batang kayu yang hayut di permukaan laut tersebut,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Natuna Amiruddin.

Amiruddin mengatakan, akibat menghindar, seketika saja bagian depan kapal puskel terangkat hingga mengakibatkan kapal terbalik. “Selain menghindari batang kayu yang hanyut, kecelakaan ini juga disebabkan jumlah penumpang yang melebihi kapasitas. Seharusnya kapal ini hanya bisa membawa 9 penumpang, namun dipaksakan hingga 11 penumpang,” jelas Amiruddin.

Kronologinya, menurut Amiruddin, sekitar pukul 19.30 WIB Puskel Puskesmas Siantan Timur yang dikemudikan oleh Ibrahim bertolak dari Pelabuhan Sri Siantan Tarempa menuju Desa Nyamuk dengan membawa rombongan 11 orang pegawai, termasuk keluarga Puskesmas Siantan Timur. Sekitar pukul 20.30 WIB, di posisi 03°10.594 Utara-106°19.098 di timur perairan Selat Aetang, kapal tenggelam.

“Satu dari 11 penumpang yang bernama Kimbom berhasil berenang menuju Dusun Aetang dan melaporkan kejadian tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi. Saat itulah masyarakat beserta pos SAR Tarempa langsung melakukan pencarian,” ujar Amiruddin.

Selanjutnya, proses pencarian dilakukan hingga akhirnya 9 korban berhasil ditemukan sekitar pukul 01.15 WIB, Jumat (12/10/2018) dini hari. Empat penumpang ditemukan meninggal dunia dan 5 penumpang selamat.

“Sampai saat ini kondisi kelima penumpang yang selamat terus membaik, namun demikian belum bisa dimintai keterangan karena masih mengalami trauma,” ujarnya.

Untuk kapal sendiri, Amiruddin mengatakan sudah berhasil dievakuasi ke tepi pantai Dusun Aetang dengan posisi masih dalam keadaan terbalik.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!