SOLO, MENARA62.COM – Prestasi membanggakan kembali diberikan oleh siswa Program Sekolah Penggerak (PSP) SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Lewat karya, berjudul ‘Wajah Harapan Baru’, berhasil lolos seleksi dan dipajang dalam ASEDAS 2021 2nd International Virtual Digital Art Exhibition, digelar Universitas Kristen Maranatha, Bandung dan ASEDAS (Asean Digital Art Society), berpusat di Malaysia.
Karya berupa gambar dengan kombinasi beberapa teks HOPE, di mana pada huruf O berupa gambar wajah manusia dengan memakai masker berwarna-warni ini hasil goresan tangan Baskarabumi Haidar Alif Jadaa (8 tahun) yang masih duduk di kelas 2 di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta yang ikut dalam Child Category dan bersanding dengan karya dari anak-anak dari belahan negara.
“Alhamdulilah, Saya sangat bersyukur atas prestasi yang diraih Ananda Baskarabumi Haidar Alif Jadaa apalagi prestasi ini diraih pada usia yang masih sangat belia. Sejalan dengan program sekolah Penggerak. Sekolah berharap Karakter semakin terbangun berakhlak mulia, kreatif, bernalar kritis sehingga kelak bisa melahirkan karya-karya besar yang menginspirasi yang lain,” ujar Kepala Sekolah Sri Sayekti, Senin (6/12/2021).
Di mana karya dari siswa kelas 2 ini beserta karya peserta dari negara lainnya dinilai oleh ketiga juri internasional yaitu Peter Rhian Gunawan MDs (Indonesia), Anitra Lykke PhD (Norwegia), dan Elida Maria Matsumoto (Jepang).
Pameran virtual tingkat internasional dengan 4 (empat) yaitu Open Category (General), Invitation Category, Student Category, dan Child Category yang diselenggarakan mulai 2 Juni – 31 Desember 2021, diikuti 50 negara peserta dengan karya sejumlah 1016.
Pameran mengangkat tema “A New Hope”, sebagai respon atas kondisi wabah Covid-19, yang melanda sebagian besar dunia, dengan semangat dan berpikir optimis semua masalah dapat dilalui. Kegiatan dibuka Pustanto selaku Kepala Galeri Nasional Indonesia.
Sementara itu, Baskarabumi mengaku senang menggambar dan menulis, diawali dari menggali ide dan pikiran untuk bersungguh-sungguh belajar.
“Atas bimbingan wali kelas guru penggerak Dwi Suprawanto bisa juara dan menang 2 kali,” ucap Baskarabumi, sambal tersenyum, bocah kelahiran 30 Maret 2013.
Evy Widyaningsih selaku orang tua, menjelaskan bahwa dengan raihan prestasi ini bisa memberi semangat untuk berkarya dan menyalurkan kegemaran menggambar yang sudah dimulai sejak usia dini. (*)