MEDAN, MENARA62.COM – Pendidikan dan Kebudayaan merupakan indikator kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan, diperlukan kesungguhan dalam menata dan mengelolanya sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, berkarakter dan berdaya saing.
“Kita harus bersyukur atas berbagai capaian di bidang pendidikan dan kebudayaan,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud), Harris Iskandar, saat memberikan sambutan pada kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Gebyar Dikbud), di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sumatera Utara, Ahad (31/3).
Pencapaian pembangunan bidang pendidikan antara lain adanya gerakan PAUDisasi untuk anak usia 5-6 tahun, APK pendidikan SD sudah mencapai 100%, APK SMP juga sudah 100%.
“Hanya saja kita masih punya tantangan di SMA dan SMK. SMK secara nasional baru 86%. Dengan PAUDisasi, kesiapan belajar anak-anak akan semakin meningkat sehingga drop out tidak akan terjadi lagi. Kita akan menyambut masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” lanjut Harris.
Ditambahkan Harris, selain capaian mutu dan akses bagi peserta didik, kepedulian terhadap kesejahteraan guru turut menjadi perhatian besar Pemerintah. Dimana saat ini posisi dan peran guru di Indonesia sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dua pertiga anggaran pendidikan dialokasikan untuk guru dan ini akan diteruskan seiring dengan meningkatnya anggaran.
Pada kegiatan ini, Kemendikbud menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada perwakilan empat siswa di Kota Medan yaitu Lukman Nul Hakim (SD), Dona Elisya (SMP), Adrian Ilham Ramadhan (SMA), Bay Haqi (SMK).
Berdasarkan data, bantuan Kemendikbud untuk Kota Medan pada tahun 2019 berjumlah Rp881,8 miliar, terdiri atas Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp72.177.300.000 untuk 130.681 siswa; Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp528.367.000.000 untuk 510.660 siswa; Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik SD dan SMP sebesar Rp3.532.657.000; Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar Rp245.258.195.000 untuk 4.897 guru; Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) sebesar Rp1.719.000.000 untuk 573 guru; Bantuan Operasional PAUD (BOP PAUD) sebesar Rp19.185.600.000 untuk 31.976 siswa, serta; Bantuan Operasional Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp11.532.300.000 untuk 6.873 siswa.
Dalam kesempatan ini, Walikota Medan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Marasutan Siregar, menyampaikan apresiasinya kepada Kemendikbud yang telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pendidikan di Kota Medan, mengingat pentingnya peranan pendidikan dalam menentukan keberhasilan pembangunan, terutama sumber daya manusia.
“Untuk itu, gebyar pendidikan dan kebudayaan menjadi sebuah momentum kolaborasi kebersamaan dari semua unsur yang telah mendukung kegiatan ini. Saya harapkan ada sinergi yang terbangun antara SKPD terkait, agar antara pendidikan dan kebudayaan saling sinkron sehingga pemerintah Kota Medan dapat menghadirkan karya-karya yang dihasilkan oleh anak-anak kita,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera, Arsyad Lubis, dalam sambutannya mengatakan, bahwa visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 adalah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Visi ini telah dijabarkan Pemerintah setiap tahun dalam rencana kerja pembangunan di masing-masing bidang berdasarkan agenda prioritas sebagaimana yang tercantum dalam Nawa Cita pembangunan.