28.2 C
Jakarta

Kebun Plasma Nuftah Pisang Yogyakarta Garap Makanan Olahan

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COMKebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta berupaya mengolah berbagai jenis makanan olahan berbahan baku pisang maupun pohon pisang. Sejumlah produk tersebut kini telah mulai dipasarkan seperti keripik pisang, tepung pisang, minuman sari pisang dan keripik bonggol pisang.

“Jadi Kebun Plasma Nutfah Pisang tidak sekedar fokus pada produksi bibit pisang melalui teknik kultur jaringan, tetapi juga mampu menghasilkan berbagai makanan olahan pisang meskipun tingkat produksinya masih terbatas,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/2/2019).

Kegiatan produksi makanan olahan pisang ini lanjut Sugeng dilakukan oleh laboratorium pengolahan produk pisang. Melalui laboratorium tersebut, berbagai jenis makanan yang dihasilkan tidak hanya berasal dari buah pisang saja tetapi juga dari bonggol pisang yang selama ini cenderung tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Berbagai olahan makanan yang sudah dihasilkan di antaranya, keripik pisang, minuman sari pisang, keripik bonggol pisang, dan tepung pisang.

Harga yang ditawarkan untuk berbagai olahan pisang tersebut cukup terjangkau, misalnya satu gelas plastik minuman sari pisang berukuran kecil dibanderol Rp500 sedangkan untuk keripik dihargai Rp5.000 untuk ukuran 250 gram.

Jenis pisang yang banyak digunakan sebagai bahan baku olahan pisang yang dihasilkan Kebun Plasma Nutfah Pisang adalah pisang Raja Bagus dan Ambon yang memang banyak digemari masyarakat.

“Untuk tepung pisang, kami memang jarang memproduksinya karena peminatnya sedikit,” kata Sugeng yang memastikan seluruh produk olahan pisang tersebut sudah memperoleh nomor pangan industri rumah tangga (PIRT).

Sugeng menyebut, makanan olahan pisang tersebut belum dijual secara bebas karena keterbatasan tempat produksi dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dari kelompok pengolah pisang. Oleh karena itu, hasil olahan pisang baru bisa dinikmati saat ada warga yang berkunjung ke Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta.

“Saat produk tersedia, pengunjung bisa membelinya,” katanya.

Selain itu, lanjut Sugeng, pengembangan berbagai olahan pisang tersebut lebih ditujukan untuk edukasi ke masyarakat bahwa pisang tidak hanya bisa dinikmati secara langsung tetapi juga bisa diolah menjadi berbagai produk makanan yang menambah nilai jual.

“Setiap Selasa dan Kamis, kami membuka kesempatan bagi warga untuk berkunjung ke kebun. Biasanya, waktu kunjungan ini dimanfaatkan untuk kegiatan ‘field trip’ dari sejumlah sekolah mulai TK hingga SMP yang ingin belajar tentang seluk beluk pisang,” katanya.

Meskipun jenis produk olahan pisang yang dihasilkan masih terbatas, kata Sugeng, namun pihaknya akan berupaya melakukan inovasi untuk diversifikasi produk, salah satunya mencoba membuat selai pisang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!