28.2 C
Jakarta

Kekeringan Berkepanjangan, Muslim Australia Shalat Minta Hujan

Baca Juga:

Sudah hampir selama tiga ini, musim panas terjadi di Australia secara keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kekeringan berkepanjangan. Pemerintah sudah meminta kepada warga untuk mengurangi pemakaian air untuk hal-hal yang tidak terlalu penting atau bisa diantisipasi dengan cara lain. Seperti tidak dibenarkan mencuci mobil dengan menggunakan air langsung dengan selang, juga menyiram tanaman secara berlebihan.

Di beberapa wilayah negara bagian New South Wales, Victoria dan Australia Selatan, terjadi pula kebakaran hutan dan padang rumput dengan intensitas yang sangat besar. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api. Hingga sekarang ini, masih belum padam. Akibat kebakaran, telah menimbulkan korban jiwa manusia, harta, dan juga hewan ternak serta binatang yang berkeliaran di hutan. Kebakaran ini pun menimbulkan pencemaran udara yang buruk untuk kesehatan. Bau sengit yang berasal dari asap kayu, beberapa kali tercium pada subuh. Jarak pandang pun pernah sangat terbatas akibat kepulan asap yang menutupi jalanan.

Dalam satu minggu ini, suasana mendung menyelimuti Kota Wollongong, New South Wales, Australia,seolah-olah akan turun hujan lebat. Pernah sekali turun hujan gerimis dengan intensitas yang sangat sedang. Setelah itu, awan tebal kembali menjadi terang. Hujan pun tidak jadi turun. Sementara kebakaran hutan dan semak di berbagai kawasan masih terus berlangsung. Kekeringan pun menyebabkan jumlahnya debit air untuk keperluan warga.

Pada hari ini, Ahad, 15 Desember 2019, Muslim yang berada di kota ini berkumpul di lapangan depan Masjid As Salam, Berkely. Dipimpin oleh Syekh Abdurrahman, yang merupakan Imam Besar Masjid Omar, memimpin shalat Istisqaa dan doa meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan. Kaum Muslimin dan Muslimat berdatangan dari berbagai kawasan di sekitar kota ini. Shalat Istisqaa ini dimulai tepat pukul 15.00 waktu setempat. Sekitar dua ratus orang bertakbir mengikut imam, terdiri dari orang tua, anak muda, kaum perempuan serta anak-anak.

Sebagian besar terlihat, yang hadir berperawakan Timur Tengah. Kami dari Indonesia yang tergabung dalam JPI (Jamaah Pengajian Illawara) terdiri dari mahasiswa dan pekerja ikut serta diantara barisan jamaah, termasuk mahasiswa dari Singapura dan Malaysia.

Sebelum acara panitia mengumumkan bahwa acara ini boleh disaksikan oleh masyarakat sekitar, karena dilakukan di lapangan terbuka, persis di pinggir jalan raya. Seorang wartawati datang mewawancarai panitia, tentang maksud dan tujuan acara ini. Beberapa warga lokal ikut hadir menyaksikan. Kepada mereka, panitia memberikan penjelasan terkait dengan salat ini. Setelah itu, mereka pun dipersilahkan mencicipi makanan ringan yang telah disiapkan di teras masjid berupa sosis dan roti bakar.

Dalam acara ini juga, panitia mengadakan penggalangan dana. Seluruh dana yang terkumpulkan akan diserahkan kepada pemerintah Australia untuk meringankan beban biaya penanganan kebakaran. Beberapa waktu lalu, pimpinan umat Islam di Australia juga telah mengimbau agar umat Islam turut menggalang dana membantu musibah ini. Acara diakhiri dengan doa bersama, agar hujan segera turun. Semoga Allah Swt mengabulkan doa ini.

Wollongong, (15/12/2019) qabla Magrib

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!