YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Kisah anak di pesantren selalu menarik untuk diangkat. Bagaimana tentang persahabatan mereka, serunya kehidupan di pesantren. Dan bukan hanya itu saja bagaimana seorang ibu atau orang tua yang ingin anaknya mondok memiliki banyak cerita. Dan dari sinilah akhirnya tercetus dibuatlah film pendek berjudul LANJUT yang diproduksi oleh Pita Biru production, dengan latar belakang pondok pesantren MBS Yogyakarta. Film dengan durasi 21 menit ini menggambarkan persahabatan Aped, Fahri dan Navi yang saling menguatkan satu sama lain agar terus tetap mondok di pondok pesantren MBS Yogyakarta. Ketika semua sudah sibuk mendaftarkan LANJUT masuk SMA MBS ternyata Apet mendapat ujian dari Allah. Bunda Rochyatun terkena PHK dan tidak punya pekerjaan lagi padahal sang ibu adalah seorang single parent.
Bunda Aped jadi perankan oleh Bunda Rohyatun salah seorang wali santri dari MBS Yogyakarta yang memerankan sosok ibu dengan sangat luar biasa dalam film pendek ini mampu menginspirasi dan membuat penonton meneteskan air mata karena ia bisa mewujudkan bagaimana ketegaran seorang ibu yang bersungguh-sungguh untuk memasukkan anaknya pada pesantren dalam keadaan apapun.
Karena ia yakin bahwa Allah pasti memberikan pertolongan pada orang tua yang akan memondokan anaknya di pondok pesantren. Dan Allah memberikan pertolongan itu melalui Nafi sahabat baik Aped. Nafi berusaha mencarikan jalan agar sahabatnya tetap bisa lanjut mondok di pesantren. Karena sangat sayang sekali jika tidak lanjut mondok di pesantren karena ia sudah merasakan betapa seru dan indahnya mondok di pesantren.” Akhirnya Ayah Tarso ayah Nafi mencarikan jalan agar Bunda Aped bisa bekerja agar Aped bisa lanjut mondok dan tidak kesulitan biaya lagi”, tutur Heri Kuswanto dari Pita Biru production yang memproduksi film ini dibantu oleh pictutur didukung dengan para walisantri MBS angkatan 13 dan para ustadz.
Cerita cukup menyentuh menggambarkan kekuatan seorang ibu yang memiliki kekuatan besar bahwa anaknya pasti bisa lanjut mondok. “Semoga film ini bisa menjadi inspirasi bagi wali santri dan bagi para santri atau siapapun yang ingin memondokan anaknya atau ingin mondok di pondok pesantren”, ujar Ustad Fajar direktur MBS Yogyakarta.
Ditulis oleh Dyah Kalsitorini yang juga beberapa waktu lalu memproduseri serta menulis filmnya Ahmad Dahlan. Semoga bisa memberikan satu alternatif tontonan sekaligus tuntunan untuk masyarakat Indonesia. Film ini nanti akan tayang di beberapa YouTube dan akan launching dalam waktu dekat ini saat ulang tahun pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. (*)