SOLO, MENARA62.COM — Sebanyak 36 siswa kelas 1 C Sekolah Pendidikan Karakter SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah mengikuti kelas inspirasi. Kegiatan ini menghadirkan Anugrah Irfan Ismail SSn MSn dan Ercilia Rini Octavia SSn MSn, dosen prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret, Senin, (12/02/2018).
Anugrah mengatakan, menggambar dengan Komputer. Menggambar, salah satu kegiatan yang digemari oleh anak-anak. Selama ini di sekolah ataupun di rumah adik-adik mungkin baru menggambar secara manual, menggunakan kertas, pensil, kemudian diwarnai dengan pensil warna maupun krayon. “Menggambar seperti ini merupakan kegiatan pengembangan bakat yang mudah, murah, dan menyenangkan,” ujarnya.
Anugrah mencoba wawasan siswa kelas 1 tentang menggambar secara digital. Gambar bisa dibuat dengan bantuan komputer untuk mempermudah dan mempercepat gambaran tersebut. Ia mencoba memotivasi dengan menampilkan proses kerja membuat gambar digital. Gambar manual yang biasa dibuat adik-adik dengan kertas merupakan langkah awal dalam bekerja secara digital.
“Gambar dalam kertas discan untuk kemudian diwarnai dengan komputer. Ketika kemampuan gambar sudah bagus, adik-adik juga bisa menggambar langsung dengan komputer menggunakan alat bantu berupa pen tablet. Hasil gambar digital bisa dibuat bermacam produk lainnya selain hanya sekedar gambar yang bagus saja. Adik-adik nantinya bisa membuat gambar digital menjadi buku cerita, bahkan digerakkan menjadi film animasi. Pada bagian akhir kegiatan, adik-adik ikut belajar membuat atau merangkai paper toys berupa karakter pewayangan Pandawa yang juga salah satu hasil kreasi gambar yang dibuat dengan komputer,” ujar Anugah dengan bersemangat.
Ercilia menjelaskan, perkembangan anak usia Sekolah Dasar terutama Kelas 1, yakni usia 6-7 tahun, terjadi bersamaan dengan masa golden age, di mana sel-sel otak berkembang aktif mencapai 100 miliar. Otak tersebut mampu mengendalikan detak jantung, pernapasan, gerak rileks, pendengaran, serta naluri hidup. Pada usia ini, terjadi perkembangan berupa proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks.
“Perubahan tersebut meliputi perubahan terhadap penguasaan ke tingkat yang lebih tinggi pada aspek- aspek gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi, baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah usia Sekolah Dasar Kelas 1, dianggap sebagai periode sensitif atau masa peka seorang anak, dimana fungsi fisik-motorik, intelektual, sosial, dan emosinya perlu dirangsang. Menyadari akan urgensi masa anak usia Sekolah Dasar perlu ditanamkan agar kelak mampu membentuk karakter/kepribadiannya yang baik pula. Penanaman nilai-nilai yang baik, khususnya bagi anak usia tersebut dilakukan dengan mengadopsi karakter Pandawa. Tokoh pewayangan seperti Pandawa (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dianggap mampu merepresentasikan nilai-nilai kebaikan seperti bijaksana, jujur, taat terhadap ajaran agama, gagah berani, teguh, sopan santun, lemah lembut budinya, amanah dan tahu membalas budi.
Media yang dianggap bisa mendukung perkembangan fungsi fisik-motorik untuk mengenal
karakter Pandawa adalah melalui perancangan paper toy. Paper toy sebagai media peraga
penyampai pesan ini divisualisasikan sesuai dengan bentuk yang disenangi anak usia taman kanak-kanak. Melalui figur paper toy tersebut anak usia Sekolah Dasar Kelas 1 diharapkan kemampuan merakit dan kemudian memainkannya. Selain itu, mampu menginspirasi mereka untuk mampu mengaktualisasikan idenya dalam visual kreatif. Para siswa nampak antusias dengan kegiatan yang dikemas santai tersebut.