BANDUNG, MENARA62.COM — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar percepatan pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Kali ini, percepatan pencairan PIP dilakukan di kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat, di SMA Negeri 1 Margahayu Majalaya. Pada kegiatan ini, diundang kurang lebih 1000 siswa SMA termasuk warga belajar Paket C.
Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama dengan bank penyalur melalui program BNI Goes to School. Pada saat yang sama, kurang lebih 10.000 siswa dapat mencairkan di seluruh kantor BNI di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Percepatan pencairan dana PIP ini, di seluruh penjuru tanah air. Tujuannya agar siswa dapat segera memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan sekolah,” ujar Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman di Bandung, Kamis (7/12/2017).
Alpha menambahkan, sesuai arahan Mendikbud Muhadjir Effendy, setelah tahun ini Kemdikbud akan fokus pada pembenahan data dan proses distribusi serta pencairan. Tahun depan (2018-2019) akan fokus pada pemantauan pemanfaatan dana PIP termasuk implikasinya pada peningkatan akses pendidikan.
“Tahun 2018 Kemdikbud akan fokus memastikan dana PIP betul-betul digunakan untuk keperluan sekolah, bukan untuk keperluan lain. Kita juga akan memastikan, PIP yang merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo ini memiliki dampak peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK). Memastikan, PIP berhasil menahan siswa dari keluarga kurang beruntung, dari putus sekolah serta menarik ATS (anak usia sekolah tidak sekolah) kembali belajar baik di formal ataupun kesetaraan,” urai Alpha.
Identitas
Head of Network Services BNI Kantor Wilayah Bandung, Oktovianus Pardede menambahkan, selain berfungsi sebagai kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga berfungsi untuk transaksi perbankan. Kartu ini juga bisa sebagai kartu identitas. Di kartu itu, selain nama penerima PIP, juga dicantumkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Nomor KIP siswa penerima.
“KIP juga memiliki kode khusus “PIP-ID”. Dengan kode ini, pemerintah daerah dan sekolah dapat membangun data base siswa penerima PIP. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menelusuri di mana lokasi sekolah penerima bantuan PIP berada,” jelas Corporate Secretary BNI Kiryanto.
BNI telah memperluas sebaran sarana pencairan KIP melalui 2.017 outlet, 16.977 ATM, dan 57.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Siswa yang hadir mengaku gembira dengan adanya PIP. Yauhanna, siswi kelas XI SMAN 1 Nagrek mengatakan, ia sudah menerima dana PIP sebanyak dua kali.
“Saya sangat bersyukur, PIP sangat membantu kedua orang tua saya yang bekerja sebagai penjahit,” ujarnya sambil menambahkan ia masih punya lima saudara yang masih menjadi tanggungan orang tuanya.
Denni Setiawan, siswa kelas XI SMA Telkom Bandung juga mengaku bersyukur atas bantuan ini.
“Terima kasih Pak Presiden, terima kasih juga Pak Mendikbud. Saya akan gunakan dana PIP ini untuk keperluan sekolah,” ujar Denni yang orang tuanya sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini.