JAKARTA, MENARA62.COM – Pasar rakyat merupakan salah satu pusat perekonomian yang memiliki kontribusi besar dalam mendorong perekonomian lokal dan nasional. Untuk meningkatkan citra pasar rakyat, Kementerian Perdagangan mendorong penerapan SNI Pasar Rakyat dan penerapan Pasar Tertib Ukur.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi, mengatakan sinergitas Pasar ber-SNI dengan program Pasar Tertib Ukur dan Pasar Rakyat Juara mendorong peningkatan nilai tambah dalam hal menambah kepercayaan konsumen terhadap transaksi perdagangan di pasar rakyat.
“Pasar rakyat yang ada di Indonesia perlu terus dikembangkan dan distandarkan dengan tujuan untuk meningkatkan citra pasar rakyat, memenuhi tuntutan konsumen terhadap pasar, dan memberdayakan komunitas pasar. SNI 8152:2015 tentang Pasar Rayat yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut” ujar Chandrini Mestika Dewi, pada kegiatan Seminar Nasional tentang “Sinergi Metrologi Pulihkan Ekonomi Nasional”,secara virtual yang diikuti 1. 658 orang peserta, Selasa (25/5).
Dalam seminar nasional tersebut ada empat pembicara sebagai narasumber, yaitu : Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi, Direktur Metrologi, Rusmin Amin, Atalia Praratya Kamil, istri Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.
Direktur Metrologi Rusmin Amin dalam seminar tersebut mengemukakan sinergisitas Pasar ber-SNI dengan program Pasar Tertib Ukur dan Pasar Rakyat Juara mendorong peningkatan nilai tambah dalam hal menambah kepercayaan konsumen terhadap transaksi perdagangan di pasar rakyat.
“Jaminan terhadap kebenaran hasil pengukuran atas kuanta barang yang dibeli merupakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian.” ujar Rusmin
Rusmin menambahkan membangun pasar rakyat tidak hanya membangun secara fisik tetapi juga bagaimana membangun lingkungan dan komunitas pasar yang mendukung terwujudnya pasar tertib ukur dan juga pasar rakyat juara.
Rusmin Amin kembali menegaskan, pemberdayaan terhadap masyarakat khususnya konsumen dan membangun citra pasar tertib ukur merupaka salah satu solusi jitu untuk meningkatkan tertib ukur di daerah dan nasional.
“Masyarakat melalui komunitas-komunitas atau yang sering disebut sebagai “Consumer Gorup” perlu terus dibentuk dan diperbayakan, sehingga dapat membantu penyelenggaraan kegiatan metrologi legal di daerah. Hal yang tidak mungkin, apabila metrologi sudah secara masiif disosialisasikan dan diedukasi, maka budaya tertib ukur akan tumbuh berkembang secara pesat,’’ tambah Rusmin.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika yang juga menjadi narasumber dalam seminar yang diselenggarakan Direktorat Metrologi ini mengungkapkan Kabupaten Purwakarta telah melakukan terobosan dengan melibatkan komunitas ibu-ibu sebagai relawan yang membantu mengedukasi pedagang dan konsumen di pasar tradisional.
‘’Komunitas ini juga membantu pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta khususnya Unit Metrologi Legal dalam memantau dan mendata alat ukur yang digunakan di pasar rakyat,” kata Anne.
Anne menjelaskan lebih lanjut, saat ini jumlah tenaga penera yang ada di Kabupaten Purwakarta sangat terbatas untuk melingkupi seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta dalam hal pelayanan tera dan tera ulang, serta menyelenggarakan edukasi kepada masyarakat.
“Untuk mengatasi keterbatasan jumlah penera tersebut, Kami pun selanjutnya membentuk Ceu Ati – singkatan dari Cek Ukuran Akurasi Timbangan – yang semula berasal dari komunitas relawan ibu-ibu yang peduli ukuran, takaran, dan timbangan,’’ujarnya.
Dengan adanya komunitas-komunitas konsumen ini, diharapkan dapat menumbuhkembangkan budaya tertib ukur, yang tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga bagi pelaku usaha itu sendiri.
Anne menambahkan, Ceu Ati ini telah terbentuk sejak tahun 2020 dan hingga saat ini terus membantu Unit Metrologi Legal. Terobosan ini, kata Anne, sangat diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah.
‘’Terobosan ini tentunya diharapkan dapat membantu memulihkan ekonomi dengan meningkatkan Pasar Rakyat sebagai pusat perekonomian dan juga bisa mendorong sektor terkait seperti pariwisata,’’ tutur Anne.
Narasumber lain yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut, yaitu Atalia Praratya Kamil, isteri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Atalia Praratya Kamil diketahui selaku Duta Pasar Rakyat Juara Provinsi Jawa Barat.
Menurut Atalia, selaku Duta Pasar Rakyat Juara Provinsi Jawa Barat, konsumen yang cerdas memahami pentingnya ukuran, takaran, dan timbangan saat berbelanja di pasar.
“Mendorong kegiatan promosi dan penguatan edukasi masyarakat di bidang metrologi legal, dengan harapan masyarakat sebagai konsumen dapat lebih peduli akan haknya untuk memperoleh ketepatan pengukuran, perlu dilakukan. Melalui program Pasar juara Jawa Barat dan Duta Pasar Rakyat Jawa barat, informasi kemetrologian akan diteruskan melalui PKK, komunitas, Jabar Bergerak, dan juga akan dilakukan upaya mengajak pengelola pasar untuk mendoroong pemberdayaan konsumen, “jelas Atalia.
Di tempat terpisah, Dirjen Perlindungan Konsumen & Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Veri Anggrijono menyampaikan, Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PKTN terus senantiasa berusaha menjaga daya beli masyarakat dan kepercayaan konsumen dalam bertranssksaksi.
‘’Berbagai upaya telah kami lakukan untuk meningkatkan keberdayaan konsumen dan membangun pelaku usaha yang bertanggungjawab dalam transaksi perdagangan. Kegiatan pembinaan, pengawasan pasar dan post-border, edukasi dan sosialisasi terus dilaksanakan demi menjamin terlindunginya konsumen di Indonesia, “pungkas Veri