JAKARTA, MENARA62.COM– Untuk memastikan ketersediaan tenaga terampil dibidang perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merintis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan perfilman. Sekolah-sekolah tersebut nantinya akan dilengkapi dengan studio-studio mini.
“Industri perfilman Indonesia mulai bangkit. Dan itu artinya ke depan membutuhkan insan film dalam jumlah besar,” kata Mendikbud Muhadjir Effendi, Senin (06/03/2017).
Karena itu Kemendikbud segera merealisasikan pendirian SMK perfilman. Tujuannya memastikan ketersediaan tenaga terampil yang menopang pertumbuhan industri perfilman di Tanah Air. Sejumlah kota sudah mulai merintis SMK bidang perfilman ini.
Selain itu Kemendikbud dikatakan Muhadjir juga akan menaikkan anggaran untuk perfilman hingga dua kali lipat pada tahun anggaran 2017 ini. Sebelumnya anggaran perfilman sebesar Rp 50 miliar naik menjadi Rp 90 miliar.
Lebih lanjut Mendikbud mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya terus meningkatkan literasi perfilman di Tanah Air. Dengan demikian akan timbul rasa menghargai karya-karya seni bangsa sendiri sejak usia dini.
“Bahkan dalam jangka panjang, akan ada pemisahan film anak dan dewasa. Ke depan, film anak diperbanyak dan kami akan menentukan media apa untuk menyampaikan pesan,” lanjut Muhadjir Effendy.
Sementara itu, aktor senior Slamet Rahardjo mengatakan hingga saat ini sekolah film belum ada. Tetapi insan-insan yang berbakat terhadap film sangat banyak.
“Jadi soal film lebih kepada soal warisan. Jika orang tuanya juru kamera, maka anaknya juga menjadi juru kamera,” pungkasnya.
Sampai saat ini sekolah film masih soal warisan atau dengan kata lain jika orang tuanya juru kamera maka anaknya pun banyak yang menjadi juru kamera.