32.9 C
Jakarta

Kemendikbud Akan Rotasi Guru-Guru Terdampak Gempa Lombok

Baca Juga:

MALANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan rotasi terhadap guru-guru di wilayah terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) guna memulihkan trauma mereka.

“Untuk memulihkan trauma (trauma healing) ini tidak hanya pada anak-anak yang menjadi korban bencana, tetapi juga guru-guru,” kata Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Effendi usai menghadiri wisuda sarjana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) seperti dikutip dari Antara,  Sabtu (25/8).

Untuk guru-guru, katanya, Kemendikbud melakukan rotasi. Guru-guru yang mengajar di lokasi tidak terdampak gempa bumi diperbantukan ke lokasi gempa, demikian sebaliknya, guru-guru di lokasi yang terdampak gempa bumi dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

Hanya saja, lanjutnya, rotasi guru tersebut tiak berlangsung lama, hanya sementara hingga traumanya hilang. Rotasi itu hanya akan dilakukan di lingkup sekolah yang ada di wilayah NTB.

“Kami akan lihat dulu, kalau ternyata ada guru yang masih trauma akan kita alihkan. Sementara cukup guru-guru yang ada di NTB saja,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Muhadjir juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk guru-guru dari luar NTB yang secara spontan langsung mengambil tindakan untuk membantu sekolah terdampak gempa di Lombok. Rata-rata para guru yang berduyun-duyun datang ke NTB memberi motivasi dan menyalurkan bantuan.

“Mereka spontan saja datang ikut membantu. Memang belum sempat kami koordinasikan,” ucapnya.

Menyinggung sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut, Muhadjir mengatakan ada 553 gedung. Jumlah tersebut terdiri dari bangunan Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK.

Pembangunan kembali gedung-gedung sekolah yang rusak tersebut akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, pihaknya harus memastikan proses belajar dan mengajar tetap berjalan.

Ia mengemukakan, selain dilakukan Kementerian PUPR, pembangunan kembali gedung-gedung sekolah di Lombok juga akan dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk bantuan dari Pemkot Malang. “Namun, kami belum tahu apakah yang dibangun itu nanti gedung SD, SMP atau SMA/SMK, belum kami koordiansikan secara rinci,” katanya.

Menanggapi rencana Pemkot Malang membantu korban bencana gempa bumi di Lombok dengan membangun gedung sekolah, Plt Wali Kota Malang Sutiaji mengaku saat ini pihaknya sedang menggalang dana untuk mewujudkan pembangunan sekolah tersebut.

“Saat ini dana yang terkumpul sekitar Rp400 juta. Dana ini merupakan sumbangan dari masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang,” ucapnya.

Setelah dana terkumpul, kata Sutiaji, pihaknya akan melakukan survei untuk menentukan sekolah yang akan direnovasi. Ada sekitar 600 sekolah yang rusak parah akibat gempa di Lombok. “Ini yang harus kita bantu karena pendidikan sangat penting bagi masa depan generasi bangsa,” ujarnya

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!