32.8 C
Jakarta

Kemendikbud Gelar Rembuk Nasional Pendidikan Dan Kebudayaan

Baca Juga:

BOGOR, MENARA62.COM – Untuk mensinergikan dan menyukseskan program pendidikan dan kebudayaan antara pusat dan daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) gelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK). Penyelenggaraan RNPK tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
RNPK tahun 2018 yang berlangsung selama 3 hari mulai Senin (05/02), rencananya dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Rembuk diikuti sekitar 1102 peserta, terdiri dari satuan kerja di lingkungan Kemendikbud, baik di pusat dan daerah, serta dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota diseluruh Indonesia.
Ada lima isu strategis yang akan dibahas dalam RNPK tahun ini yakni:
Pertama, ketersediaan, peningkatan profesionalisme, dan perlindungan, serta penghargaan guru. Sampai dengan bulan Juni tahun 2017 jumlah guru sebanyak 3.268 juta orang, dan 44 persen telah tersertifikasi. Sedangkan jumlah guru PNS sebanyak 1.623 juta orang guru. Dalam lima tahun ke depan sekitar 404.900 guru PNS akan pensiun, sedangkan sebanyak 88 persen guru tersebut telah bersertifikat. Oleh sebab itu perlu dilakukan sinergi dan peran pemerintah daerah dalam rekrutmen, redistribusi, peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, serta penghargaan dan perlindungan bagi guru.
Kedua, pembiayaan pendidikan dan kebudayaan oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah memiliki peranan penting, salah satunya melalui pemenuhan APBD 20 persen untuk alokasi pendidikan berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 Tahun 2003.
Selain itu juga, masyarakat sebagai bagian dari Tri Pusat Pendidikan, dapat terlibat dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan, salah satunya turut serta dalam pembiayaan pendidikan, termasuk melalui Komite Sekolah sebagai wujud dari implementasi Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, tentang Komite Sekolah.
Ketiga kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi dan pembangunan ekonomi nasional
Kemendikbud menjalankan tugas sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016. Dengan begitu diharapkan pada tahun 2025, SMK dapat berperan sebagai rumah inovasi atau kewirausahaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemendikbud telah merevitalisasi dan memfasilitasi sebanyak 219 SMK dapat bekerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta melakukan kerjasama dengan beberapa negara. Kemendikbud juga terus berusaha melakukan percepatan peyediaan guru produktif, hingga 2017 telah menghasilkan 10.105 guru keahlian ganda, dan 10.304 guru telah memiliki sertifikat kompetensi keahlian.
Keempat, pembangun pendidikan dan kebudayaan dari pinggiran. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mengatasi kesenjangan dan keterbatasan infrastruktur penting dilakukan untuk mempercepat pemerataan layanan dasar sesuai dengan Perpres Nomor 131 Tahun 2015, guna peningkatan mutu pendidikan dan pemajuan kebudayaan.
Dalam hal ini juga, pemerintah daerah berperan membuat kebijakan dan program berkaitan dengan upaya mengatasi kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendidikan secara memadai dari segi kemudahan jangkauan ke sekolah, peningkatan kompetensi guru, dan penyediaan sarana prasarana pendidikan. Hal ini mendorong implementasi agenda Nawacita Presiden RI, Joko Widodo, dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Dan kelima adalah penguatan Pendidikan Karakter: Sekolah sebagai model lingkungan kebudayaan Sekolah adalah model lingkungan budaya yang dalam kesehariannya sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Selain di sekolah, pengembangan aktivitas kebudayaan dan pemberdayaan komunitas budaya dapat dilakukan juga di luar sekolah melalui perluasan pelibatan seniman, budayawan, dan lembaga-lembaga kebudayaan.
Salah satu program yang sudah dilakukan adalah Seniman Masuk Sekolah. Masyarakat sekitar, termasuk seniman dan budayawan dapat turut serta menciptakan sekolah sebagai model kebudayaan, seperti mengadakan kolaborasi dengan sekolah ataupun orang tua siswa.
Pemberi materi dalam pelaksanaan RNPK tahun ini antara lain Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dan lainnya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!