JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali akan menggelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019. Kegiatan yang akan berlangsung 11-14 Februari 2019 di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok tersebut rencananya dibuka resmi Presiden Joko Widodo.
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta, selaku Ketua Steering Committee RNPK tahun 2019 dalam keterangan persnya menjelaskan RNPK merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Kemendikbud setiap tahun.
“Ini menjadi wujud sinergi antara seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam membangun pendidikan,” katanya Jumat (8/2/2019).
Selain itu RNPK juga berupaya merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan 2020 dengan masukan dari berbagai kalangan baik akademisi, pengamat pendidikan, birokrat dan masyarakat umum.
Melalui RNPK ini, tambah Ananto, semua pihak yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dapat berbagi pengalaman dan informasi terkait praktik baik serta permasalahan yang dihadapi dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan serta bersama-sama merumuskan solusi yang dapat diadopsi oleh pihak-pihak terkait.
Adapun tema RNPK tahun ini adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Dengan tema ini, Ananto mengutarakan bahwa seluruh peserta yang terdiri atas semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi kedepan dalam menyukseskan program-program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan.
“Dengan tema tersebut beberapa isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok bahasan dalam RNPK,” ujar Ananto.
Isu-isu strategis yang akan dibahas dalam diskusi kelompok, terdiri atas: Penataan dan Pengangkatan Guru; Revitalisasi Pendidikan Vokasi, meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi. Selanjutnya Sistem Zonasi Pendidikan; Pemajuan Kebudayaan; dan Penguatan Sistem Perbukuan dan Penguatan Literasi.
RNPK tahun ini akan menghadirkan sejumlah pembicara, baik dari Kemendikbud, maupun dari luar Kemendikbud. Pembicara dari dalam Kemendikbud terdiri atas Mendikbud, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Kepala Balitbang Kemendikbud, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Ketua Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/Madrasah, dan Ketua BAN PAUD dan Pendidikan Non Formal.
Sedangkan pembicara dari luar Kemendikbud akan hadir Menteri Koordinator Bidang PMK; Menteri PPN/Kepala Bappenas; Menteri Dalam Negeri; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Wakil Menteri Keuangan; Wakil Ketua KPK; Bupati Tulang Bawang Barat; Dirjen Dukcapil Kemendagri; Bupati Banyumas; Bupati Banyuwangi; Wakil Bupati Sumba Timur, dan; Kadisdik Provinsi D.I. Yogyakarta.
Selain itu juga ada pembicara dari dunia usaha dan dunia industri yang akan berbagi pengalaman dalam penguatan pendidikan vokasi, yaitu PT. Astra Internasional.Tbk; dan PT. Benih Citra Asia Jember. Selain itu, juga akan berbagi kisah sukses dari Djohan Yoga, serta peluncuran “Dapobahasa” dan “Rumah Belajar”.
RNPK tahun 2019 melibatkan 1.232 peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di pusat maupun di daerah termasuk organisasi sosial dan komunitas pendidikan dan kebudayaan.
“Mari kita bersama-sama mendukung dalam menyukseskan pelaksanaan RNPK tahun 2019 untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan,” pesan Ananto.