DEPOK, MENARA62.COM – Dalam rangka mewujudkan aparatur birokrasi kelas dunia yang berintegritas dan profesional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) tandatangani kesepakatan kerjasama tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Senin (8/4).
Kesepakatan kerjasama ditandatangani oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud), Muchlis Rantoni Luddin, dan Kepala LAN Adi Suryanto, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Mukhlis, mengatakan nota kesepahaman ini tidak terbatas pada pelatihan kepemimpinan saja, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas yaitu aspek pelayanan publik dan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Dengan telah adanya MoU ini, perjanjian kerja sama dapat dilakukan pada aspek-aspek yang spesifik oleh satker di lingkungan Kemendikbud,” ujar Irjen Kemendikbud dalam siaran persnya.
Selama dua tahun ini, penyelenggaraan PKN tingkat II oleh Kemendikbud akan didampingi oleh LAN, yang selanjutnya akan di evaluasi dan diakreditasi. Oleh karena itu, Mukhlis berharap fasilitasi pendampingan selama dua tahun oleh tim LAN yang di mulai pada tahun 2019 ini dapat dijadikan sebagai ajang transfer pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola PKN Tingkat II dengan baik.
“Kami berharap, ke depan tim Pusdiklat Pegawai Kemendikbud mampu menyelenggarakan secara mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LAN, Adi Suryanto menyampaikan, penyelenggaraan PKN tingkat II dapat dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga jika sudah memiliki pengelolaan atau tata kelola pelatihan yang baik.
“Bagi Kemendikbud ini merupakan prestasi, karena kami telah memberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan PKN tingkat II,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Pusdiklat Kepegawaian Kemendikbud, Garti Sri Utami, menilai peluang dan kapasitas yang dimiliki oleh unit kerjanya berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki telah siap dan mampu untuk menyelenggarakan PKN tingkat II di unit kerjanya.
“Setelah semua terakreditasi A, di Pusdiklat masih ada satu yang belum yaitu untuk pelatihan kepemimpinan nasional atau dikenal Diklat PIM tingkat II. Kita punya keyakinan bahwa kita siap, mungkin akreditasinya juga bisa A. Maka tahun ini adalah benar-benar uji coba, sekaligus menata mana yang harus diperbaiki, mana yang sudah baik, mana yang harus ditingkatkan,”ungkapnya.
Ke depan, Garti berharap melalui pelatihan kepemimpinan ini, semua pejabat di sektor pendidikan, baik di pusat maupun di daerah, memiliki visi dan misi yang sama dalam mengelola pendidikan.
“Kami sebagai penyelenggara berharap dengan mengusung tematik pendidikan dan kebudayaan, diharapkan mampu bersinergi, berkolaborasi, membangun, dan menguatkan jejaring yang sudah ada dengan perspektif yang lebih luas, bagaimana pembangunan SDM dirumuskan dan atau diimplementasikan melalui kebijakan stratejik bidang pendidikan dan kebudayaan,” harapnya.