JAKARTA – Gempa dengan kekuatan 7,4 SR di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, merusak cagar budaya. Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera mendata kerusakan cagar budaya di lokasi bencana.
“Tim dari Badan Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo dan Sulawesi Selatan baru masuk ke sana tetapi masih terhambat,” kata Direktur Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat ditemui usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila seperti dikutip dari Antara, Senin (1/10).
Pihaknya menduga banyak cagar budaya yang terdampak karena adanya likuifaksi yang menyebabkan pergeseran tanah.
Dia berharap, cagar budaya Taman Nasional Lore Lindu masih dalam kondisi aman karena letaknya berada di atas gunung.
“Di daerah Sigi dan beberapa daerah lain itu seperti warisan rumah adat dan lainnya dalam kondisi terancam. Cuma kita belum bisa kasih laporan lengkap,” kata dia.
Hilmar mengatakan Kemendikbud akan membantu untuk menangani perbaikan cagar budaya.
Namun, menurut dia, untuk memperbaikinya harus memperhatikan sesar Palu-Koro yang terus bergerak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan patahan sesar Palu-Koro di Sulawesi Tengah bergeser atau bergerak 35-45 milimeter per tahun. Patahan sesar Palu-Koro merupakan patahan dengan pergerakan terbesar kedua setelah Patahan Yapen di Kepulauan Yapen, Papua Barat yang pergerakannya mencapai 46 milimeter per tahun.