JAKARTA, MENARA62.COM – Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil sangat menentukan kesehatan ibu dan anak yang dikandungnya. Tidak hanya menekan angka kematian, tetapi sekaligus juga bisa mengurangi prevalensi anak dengan stunting.
Upaya meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap maupun perilaku ibu hamil, Kementerian Kesehatan luncurkan program Kelas Ibu Hamil dan Balita. Untuk tahap pertama program tersebut dilaksanakan secara serentak di tiga propinsi yakni Sulawesi Selatan, Lampung dan Banten.
Program tersebut kata Menkes dr Terawan Agus Putranto bertujuan meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas, serta tumbuh kembang balita yang optimal.
“Kalau pengetahuan ibu hamil tentang kesehatannya dan kesehatan balitanya bagus, kita harapkan angka kematian ibu dan balita menurun,” kata dr Terawan Selasa (12/11/2019).
Menkes berkesempatan melakukan video conference dengan para peserta program Kelas Ibu Hamil dan Balita dari tiga propinsi tersebut.
Menurut Menkes, kesehatan ibu dan anak harus diperhatikan. Kelas Ibu dan Balita ini menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Melalui video conference, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan capaian yang diperoleh Pemerintah Sulawesi Selatan terkait stunting. Jumlah stunting di wilayahnya terus mengalami penurunan bahkan sampai di bawah 10 persen.
SDM Indonesia yang unggul semakin optimis dicapai. Malah APBD 2020, kata Nurdin, salah satunya difokuskan pada SDM unggul.
“APBD 2020 fokus pada SDM unggul. Kita berharap dukungan pak Menteri bagaimana menghadirkan layanan kesehatan di Sulawesi Selatan,” kata Nurdin.
Nurdin menambahkan, pihaknya telah berkomitmen dan membangun visi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Ia berharap stunting bisa hilang di Sulawesi Selatan.
Selain itu, pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Balita di Lampung diiringi dengan pemilihan tenaga kesehatan teladan dan seminar kesehatan. Terkait stunting, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Reihana mengatakan dari 42% kasus stunting turun menjadi 27% saat ini.
“Kami harus lebih kerja keras lagi menurunkan stunting hingga 20%. Kami Provinsi Lampung siap bersinergi dengan Kemenkes dalam melaksanakan program ke depan,” ucap Reihana.
Di Provinsi Banten, Kelas Ibu Hamil dan Balita dilakukan di 8 kabupaten/kota. Dalam rangka menurunkan stunting dan AKI/AKB, Dinkes Banten telah melakukan berbagai kegiatan seperti roadshow Kelas Ibu Hamil dan Balita dan sosialisais Germas di 8 kabupaten/kota.
“Kami melakukan peningkatan pengetahuan dan mutu tenaga kesehatan, serta pemerataan pelayanan kesehatan bagi ibu dan Balita. Kami memiliki berbagai inovasi di antaranya pendampingan ibu hamil dan Balita,” kata Kepala Dinas Provinsi Banten M. Yusuf.
Kelas Ibu Hamil dan Balita merupakan upaya yang dilakukan Puskesmas agar bisa lebih dekat dengan masyarakat dalam upaya promotif preventif. Melalui kelas Ibu Hamil dan Balita diharapkan jumlah ibu hamil dan ibu Balita bisa menekan AKI/AKB di Banten.