25 C
Jakarta

Kemenpar Terus Garap Millennials Tourism

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan destinasi digital menjadi strategi menarik yang akan terus dilakukan untuk pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Mengingat sasaran wisatawan yang akan digarap sebagian besar adalah kaum milenial.

“Anak-anak generasi sekarang sangat suka hal-hal yang indah untuk difoto, mereka sangat aktif di media sosial dan itulah yang harus kita garap,” kata Arief Yahya di sela apresiasi jurnalistik Kementerian Pariwisata, Jumat malam (7/12).

Menurut Menpar, pada era millennials tourism, industri pariwisata perlu melakukan trasformasi dalam tiga hal yakni proximity, purchasing power, dan portability atau 3P.

“Kalau di telekomunikasi, proximity dikenal dengan tarif Local, SLJJ, Zona 1, Zona 2, Zona 3, International, tetapi di tourism ada border tourism  yang memberikan kontribusi sekitar 20% secara nasional,” lanjut Menpar.

Sementara itu dalam kekuatan daya beli atau purchsing power dikenal dengan internet RPM turun dari Rp 1.000 menjadi Rp 100, sedangkan di pariwisata adalah more for less 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) dengan produk yang dikenal antara lain hot deal. Untuk portability di telekomunikasi dikenal dengan mobile HP dan mobile BTS, di tourism ada mobile tourist, non-mobile accomodation yang dipopulerkan dengan nomadic tourism.

“Dalam nomadic tourism saya gunakan tagline solusi sementara sebagai solusi selamanya,” kata Menpar Arief Yahya.

Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2019 lanjut Menpar akan tetap mengambil tema seputar wisata digital. Pemilihan tema ini sejalan dengan program strategis Kemenpar yang menempatkan millennials tourism sebagai pendorong meningkatnya target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun depan sebanyak 20 juta wisman yang diproyeksikan 50% di antaranya adalah millennials.

“Saya tetapkan tema millennials tourism untuk lomba APWI 2019 sebagai kelanjutan dari APWI 2018 tahun ini dengan tema Destinasi Digital,” kata Menpa.

APWI merupakan kegiatan tahunan sebagai bentuk apresiasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada para pewarta pariwisata atas karya tulisan dan tayangan televisi terbaik mereka. Pada APWI 2018 ini tema yang diambil adalah ‘Destinasi Digital’ sebagai strategi Kemenpar tahun 2018 ini dalam mengejar target 20 juta kunjungan wisman dan 275 juta pergerakan wisnus tahun 2019.

Tampil sebagai juara utama atau Best of The Best pada APWI 2018 adalah tayangan televisi berjudul Inside Indonesia: Menjajal Destinasi Digital yang merupakan hasil karya dari Nana Riskhi – M. Pramudita VK dari CNN Indonesia yang berhak mendapatkan hadiah uang Rp 100 juta yang diserahkan langsung oleh Menpar Arief Yahya.

Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar Guntur Sakti melaporkan, minat para insan pewarta pariwisata dalam mengikuti lomba APWI 2018 semakin meningkat. Tahun ini karya yang ditampilkan mencapai 432 karya karya berupa artikel dan video terdiri atas majalah sebanyak 56 artikel, surat kabar 43 artikel, media online  119 artikel, blogger 153 artikel, dan 61 tayangan video.

“Jumlah peserta APWI 2018 meningkat pesat. Bila pada APWI 2017 diikuti  106 karya peserta, tahun ini meningkat menjadi 432 karya peserta. Meningkatnya jumlah karya peserta tahun ini salah satunya terpicu oleh total hadiahnya yang besar mencapai Rp 300 juta, termasuk di dalamnya untuk hadiah kategori utama  atau best of the best sebesar Rp100 juta.

Dewan Juri APWI 2018 yang menilai hasil karya para jurnalis terdiri dari unsur pentahelix pariwisata terdiri atas Wahyu Indrasto selaku Pemimpin Redaksi Majalah Eksekutif, yang menjadi Ketua Dewan Juri mewakili unsur media; Elly Hutabarat, Ketua ASEANTA Indonesia (Industri); Wahyu Aji, Ketua GNFI (Komunitas); Don Kardono, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media (Pemerintah); dan H. Himawan Brahmantyo,  Ketua Hildiktipari (Akademisi).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!