YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mendorong sinergi lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) agar hasil penelitian bisa dimanfaatkan oleh pihak industri dan masyarakat.
“Sinergi ke depan mengarah kepada ‘outcome’ (hasil akhir),” kata Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti Kemal Prihatman seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/11).
Kunjungan Kemal ke Yogyakarta dalam rangka sinergitas penguatan kelembagaan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI).
Kemal mengatakan selama ini sinergi yang cenderung terjadi adalah sinergi proses. Kemudian, berlanjut kepada sinergi output. Pada tahap selanjutnya, sinergi harus ke arah menghasilkan “outcome”.
Dia menuturkan “output” (keluaran) suatu lembaga litbang antara lain berupa publikasi riset, jumlah kegiatan riset dan jumlah hasil riset yang sudah dipatenkan.
Sementara “outcome” berkaitan dengan manfaat yang dirasakan pihak ketiga yakni industri dan masyarakat.
“Outcome itu terkait kemanfaatan kepada “stakeholder” (pemangku kepentingan), pihak ketiga, ada tidak masyarakat dan industri yang memanfaatkan,” ujarnya.
Kemal mengatakan harus ada sinergi dengan pihak industri dan masyarakat sehingga tidak hanya sinergi proses yang terjadi antarlembaga litbang, tapi lebih pada ke hilirisasi dan komersialiasi produk.
“Saya melihat sinergi baru proses dengan proses saya ke depan ingin sinergi ke ‘output’ lalu ‘outcome’,” ujarnya.
Kemal menuturkan hingga saat ini ada 120 Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI) yang mana 60 persen di antaranya bergerak di bidang pangan dan pertanian, kemudian disusul bidang lain seperti kemaritiman dan kelautan.
Dia menuturkan, dari total jumlah PUI yang ada, sebanyak 78 lembaga sudah memasukkan input, proses dan output untuk produk yang bisa dikerjasamakan. Namun dari 1.600 potensi yang bisa disinergikan dari 78 pengembang PUI, hingga saat ini ada 48 produk akhir yang baru disinergikan dan bersifat nasional.