JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki komitmen dan perhatian besar terhadap tumbuh kembangnya perusahaan berbasis teknologi di Indonesia. Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dibawah Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi merupakan salah satu wujud nyata upaya Kemenristekdikti untuk melahirkan perusahaan berbasis teknologi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Menristekdikti usai menyaksikan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Tenant PPBT dengan Lembaga Perbankan, Perorangan dan Industri, Kamis malam (7/12/2017).
Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini merupakan bagian dari Program Sosialisasi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Tahun Anggaran 2018. Turut hadir dalam acara ini antara lain Sekretaris Jendral Kemenristekdikti Ainun Na’im, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe, Direktur Utama PT Kimia Farma Honesty Basyir, para Eselon 2 Kemenristekdikti serta tamu undangan lainnya.
Menristekdikti menjelaskan bahwa hasil riset harus memiliki nilai tambah sehingga dapat menjadi produk inovasi. Produk inovasi yang dihasilkan harus bisa dihilirisasikan ke dunia Industri agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Inovasi dibuat tidak hanya untuk diproduksi, namun inovasi juga harus dikomersialisasikan supaya bermanfaat,” tutur Nasir.
Menteri Nasir menambahkan bahwa inovasi merupakan salah satu bagian dari program Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini tercermin dalam nawacita nomor enam, yakni meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar International sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Kepada para peserta sosialisasi program PPBT, Menristekdikti berpesan agar hasil riset dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“ Riset bukan untuk keinginan peneliti saja dalam mengembangkan inovasinya, namun riset yang baik adalah bisa berguna bagi masyarakat,” pungkas Nasir.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan bahwa Kemenristekdikti telah merancang berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi di Indonesia. Jumain menekankan pentingnya peranan penataan regulasi untuk menumbuhkembangkan perusahaan berbasis teknologi di Indonesia.
“Regulasi juga menjadi point utama dalam mengembangkan sebuah produk untuk industri. Perlunya dalam program ini menghubungkan antara para inovator industri dan pengambil kebijakan regulator agar proses pengembangan inovasi industri bisa berjalan dengan baik”, ucap Jumain.
Direktur Kimia Farma Honesty Basyir memberikan apresiasi atas program dan kebijakan Kemenristekdikti di bidang inovasi. ” Kami selaku pelaku Industri berterimakasih telah diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahan startup di tanah air,” ujar Honesty.
Honesty sangat mendukung upaya Kemenristekdikti dalam melakukan hilirisasi dan komersialisasi hasil inovasi.” Hasil penelitian akan menjadi sia-sia jika tidak didorong menjadi suatu produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak,” tutup Basyir.