JAKARTA, MENARA62.COM – Sebagai upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah berbasis inovasi,Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengembangkan Klaster Inovasi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu klaster inovasi yang dikembangkan adalah Klaster Inovasi Nilam di Kabupaten Aceh Jaya.
Klaster Inovasi tersebut saat ini sudah masuk tahap implementasi. Diharapkan program unggulan tersebut dapat meningkatkan kekuatan ekonomi petani nilam di kawasan Aceh Jaya dan sekitarnya.
Bupati Aceh Jaya Teuku Irvan TB menindak lanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti. Kunjungan kerja ini disambut oleh Dr. Wihatmoko Waskitoaji Kasubdit Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi.
“Kedatangan kami untuk menindaklanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam yang sudah masuk tahap implementasi pengembangan klaster inovasi. Dan pendampingan implementasi oleh Tim Ditjen Penguatan Inovasi – Kemenristekdikti,” ucap Bupati Aceh, Teuku Irvan TB dalam siaran persnya Jumat (6/10/2017).
Bupati menuturkan bahwa program unggulan nilam ini sangat membantu para petani nilam yang sudah ada sejak lama. Harapannya minyak nilam ini bisa bangkit kembali menjadi pilar kekuatan ekonomi bagi para petani nilam.
“Selain itu tentunya juga saya akan menyiapkan pengalokasian lahan dan program yang sesuai,” pungkasnya.
Wihatmoko mengatakan nilam Aceh merupakan nilam terbaik dunia yang memiliki kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 30%. Indonesia merupakan pemasok 90% kebutuhan minyak nilam dunia dan 70% diantaranya pernah berasal dari Aceh.
Hingga saat ini minyak nilam Aceh sangat dibutuhkan sebagai bahan blending minyak nilam Indonesia dari daerah lainnya.