29.6 C
Jakarta

Kemenristekdikti Selesaikan Grand Desain Pembangunan SDM Pertanian dan Pangan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sudah menyiapkan grand desain pembangunan sumber daya manusia (SDM) hingga tahun 2024. Karena itu pengelola perguruan tinggi diharapkan memanfaatkan grand desain ini untuk membuka program studi baru.

“Jadi saya berharap pengelola perguruan tinggi tidak lagi berdasarkan ‘kepercayaan’ saat memutuskan pembukaan program studi baru, tetapi mengacu pada grand desain pembangunan SDM yang sudah kita buat ini,” kata Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti  Ali Ghufron Mukti,di sela Seminar Internasional tentang Jaminan Ketersediaan Pangan di Masa Depan, Senin (18/2/2019).

Dalam grand desain pembangunan SDM tersebut ada 9 sektor yang dibahas secara detail. Tiga diantaranya yakni sektor kesehatan, sektor pendidikan dan sektor infrastruktur telah selesai dibahas dan buku pedomannya sudah diterbitkan.

BACA JUGA:

Sedang dua lainnya yakni pertanian dan pangan saat ini mulai masuk dalam penyusunan. Untuk itu Kemeristekdikti membutuhkan masukan dan saran dari perguruan tinggi, pengamat dan akademisi terkait desain pembangunan sektor pertanian dan pangan.

Di sektor pendidikan misalnya, grand desain pembangunan SDM membahas berapa banyak guru yang dibutuhkan pada masing-masing jenjang pendidikan, berapa prodi dibutuhkan untuk satu profesi, dan sebagainya. Bidang infrastruktur membahas 15 jenis keinsinyuran yang dibutuhkan serta berapa kebutuhan masing-masing jenis insinyur tersebut.

Ghufron mengatakan sektor pangan amat penting dan strategis mendapatkan perhatian. Karena pangan menyangkut hak hidup manusia.

Sektor ini terkait erat dengan pertanian. Karena itu pembahasan dan penyusunan grand desain dua sektor ini dilakukan bersamaan.

Menurut Ghufron, Indonesia saat ini mengalami persoalan serius dibidang pertanian. Dimana lahan pertanian semakin hari semakin berkurang dari 22,4 juta hektar kini tinggal 8,1 juta hektar. Data menunjukkan rata-rata seorang petani di Indonesia saat ini hanya memiliki 0,23 hektar lahan pertanian.

Penurunan luasan lahan pertanian tersebut seiring makin menurunnya minat generasi muda untuk menggeluti bidang pertanian. Padahal sebagai Negara agraris semestinya pertanian menjadi sektor utama dalam perekonomian nasional.

Rendahnya insentif yang diperoleh SDM pertanian menurut Ghufron menjadi salah satu pemicu mengapa generasi muda tidak tertarik pada sektor pertanian. Itu sebabnya, perguruan tinggi harus melakukan inovasi dibidang pertanian baik terkait SDM maupun pengolahan lahan pertanian.

“Harus dipikirkan pula apakah revolusi industry memungkinkan SDM pertanian digantikan oleh robot. Juga penting untuk dicari terobosan guna meningkatkan produktivitas pertanian kita sehingga sektor ini menjanjikan kesejahteraan tinggi bagi mereka yang terjun di dalamnya,” jelas Ghufron.

Terkait penyusunan buku grand desain pertanian dan pangan, saat ini tim sudah berhasil menyelesaikan sekitar 90 persen. Untuk menyempurnakan, Kemenristekdikti terus mencari masukan dari berbagai pihak.

BACA JUGA:

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!