JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Sosial mengerahkan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengenalkan mitigasi sekaligus melatih menghadapi bencana kepada para pelajar. Pelatihan diberikan kepada siswa SD hingga SMA sebagai tindaklanjut dari kesepakatan kerjasama Kemensos dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini.
“Para relawan Tagana mengenalkan jenis bencana, strategi kesiapsiagaan, mitigasi, pelatihan pertolongan pertama, layanan psikososial dan simulasi menghadapi bencana kepada para pelajar,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/2/2019).
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan pelajar mengenai bencana dan kesiapsiagaan mereka mengantisipasi dampaknya, pada Jumat (15/2) sebanyak 50 anggota Tagana berpengalaman menyampaikan pengetahuan mengenai mitigasi bencana kepada 5.500 pelajar dari 55 sekolah di delapan kecamatan paling rawan bencana di Pandeglang, Banten, serta melatih mereka menghadapi kejadian bencana.
Selama kegiatan itu para anggota Tagana antara lain membekali murid-murid tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah di Pandeglang dengan pengetahuan mengenai tanda petunjuk jalur evakuasi, pengenalan simbol bahaya serta pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.
“Pengenalan bencana pada siswa karena anak-anak yang paling berisiko menjadi korban saat bencana melanda,” kata Harry.
Pemerintah berharap program Tagana Masuk Sekolah (TMS) bisa meningkatkan pemahaman murid sekolah mengenai pengorganisasian penanganan dampak bencana dan evakuasi saat bencana di sekolah.
“Sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi siswa dalam pemulihan trauma atau siswa merasa terlindungi jika sekolah juga punya pengalaman dalam pengorganisasian kesiapsiagaan bencana,” ujar Harry.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Tati Suwagiharti berharap TMS membuat para murid semakin memahami risiko bencana di daerahnya serta siaga mengantisipasinya.
“TMS ini merupakan hal yang baru bagi kami dan ini sangat penting mengenalkan serta menularkan soal kesiapsiagaan bencana pada siswa,” kata Tati sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kementerian Sosial.