DEPOK, MENARA62.COM – Keberhasilan program revitalisasi SMK bergantung pada kemitraan yang strategis antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industry (DUDI). Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong SMK-SMK untuk menjalin kerjasama yang slaing menguntungkan dengan DUDI.
“Kemitraan strategis di antara kedua pihak perlu terus dibina dan diperkuat agar revitalisasi SMK optimal,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad pada taklimat media Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2019, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).
Sejak dilakukannya revitalisasi SMK itu, lanjut Hamid, hingga kini sudah ada 2700-an industri yang kerja sama. Dan bentuk kerjasama tersebut sifatnya kerja sama yang riil.
Dijelaskan Dirjen Dikdasmen, kerja sama riil itu ditandai dengan diterimanya siswa SMK dalam praktik kerja di DUDI. Kemudian, kesempatan magang industri bagi para guru SMK.
“Dan yang ketiga, industri dapat melakukan rekrutmen dari siswa kita yang terbaik, selama mengikuti praktik kerja di tempatnya,” kata Dirjen Hamid.
Sebelumnya, Wakil Direktur Politeknik Manufaktur ASTRA, Tonny Pongoh, mengatakan sekolah dan DUDI saling membutuhkan, sehingga kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan harus diciptakan.
“Dunia industri dan sekolah kejuruan itu pada dasarnya embedded, satu kesatuan, jadi sudah saatnya harus kembali ke khittah-nya,” kata Tonny Pongoh dalam diskusi tentang kerja sama satuan pendidikan kejuruan dan DUDI dalam Diskusi Praktik Baik Revitalisasi Vokasi RNPK 2019 dengan sub topik Kerja Sama DUDI.
Kerja sama yang paling mendasar adalah DUDI menerima siswa SMK untuk magang. Tonny sebagai wakil dari DUDI menyukai peserta magang yang telah memiliki dasar-dasar keterampilan yang memadai. “Kami berharap siswa yang akan magang telah dibekali basic skills yang memadai, jangan benar-benar nol,” kata Tonny menambahkan.
Tonny mengatakan pihaknya selalu terbuka bagi para siswa SMK untuk magang. Program magang di dunia usaha dan industri bertujuan mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan ke dunia kerja yang nyata. “Juga untuk memberikan pengalaman untuk merasakan budaya kerja di industri,” ujar Tonny.
Salah satu indikator menguatnya link and match antara SMK dengan DUDI ditandai dengan kebekerjaan lulusan SMK. Dirjen Dikdasmen mengungkapkan bahwa angka keterserapan lulusan SMK di dunia kerja terus meningkat.
“Jadi di 2014 itu, semua lulusan SMK yang direkrut DUDI sekitar 10,5 juta. Kemudian pada tahun 2018 kemarin meningkat menjadi 13,6 juta. Jadi selama kurun waktu lima tahun meningkat sebanyak 3,1 juta,” ujar Dirjen Hamid.