27.3 C
Jakarta

Kepala LLDikti DIY Apresiasi Prestasi UAD di Tingkat Nasional dan Internasional

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof drh Aris Junaidi PhD mengapresiasi prestasi yang telah diraih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam satu tahun terakhir. Salah satunya, di bidang kemahasiswaan menempati peringkat 15 secara nasional yang diklasterisasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek).

Prof Aris Junaidi mengemukakan hal tersebut pada Sidang Terbuka Senat UAD Upacara Milad ke 62 di Kampus 4 Yogyakarta, Kamis (22/12/2022). Capai lain, UAD telah memiliki reputasi kerjasama dengan Erasumus+ European Union yang dilauncurkan tahun 2015.

“Ini merupakan satu yang sangat prestisius Erasmus + karena ini program yang tematik, baik membuka kurikulum maupun bidang-bidang riset yang dikembangkan. UAD juga masih melanjutkan bekerjasama dengan British Council. Ini merupakan kebanggaan bagi UAD,” kata Aris Junaidi.

Prestasi tersebut, harap Aris Junaidi, menjadikan UAD sebagai universitas yang unggul, meningkat mutunya, baik tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, juga sesuai visi perguruan tinggi yang diakui secara internasional dan dijiwai nilai-nilai Islam.

“Kami berharap UAD sebagai salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta dapat selalu memberikan perhatian kepada kondisi dan kualitas hidup masyarakat. Berkomitmen mengembangkan pendidikan tinggi yang berkelanjutan, memiliki kepedulian dan semangat memajukan pendidikan tinggi di Yogyakarta pada khususnya,” kata Aris Junaidi.

Sedang Rektor UAD, Dr Muchlas MT mengatakan capaian kinerja dalam satu tahun terakhir menujukkan tren positif dengan kemajuan yang signifikan. Meskipun demikian, Muchlas tetap berharap kepada seluruh civitas akademika dan tenaga kependidikan UAD terus meningkatkan kualitas diri dengan menunjukkan kinerja terbaiknya demi masa depan UAD yang lebih baik.

“Visi, misi dan tujuan UAD telah ditajamkan perlu ditunaikan di semua lini secara maksimal dengan dilandasi tiga nilai dasar yaitu inovasi, profesionalitas, dan dedikasi. Semua usaha perlu dilakukan secara sinergis dan kolaboratif,” kata Muchlas.

Ketua Senat UAD, Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT mengungkapkan di awal tahun 2022, UAD telah mengubah visinya. Visi saat ini adalah Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia yang dijiwai nilai-nilai Islam.

“Kami menekanan bahwa peran UAD harus terus berlanjut untuk kemanfaatan yang jauh lebih luas. Sehingga penekannya pada kepentingan bangsa dan umat manusia. Tidak hanya internalisasi, tetapi peran kita bagaimana kemanfaatan itu bisa merasuk kepada umat manusia yang dijiwai dengan nilai-nilai keislaman,” kata Sulisworo.

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi mengatakan berbagai kampus di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) telah banyak meraih berbagai prestasi nasional dan internasional. Hal ini menggambarkan PTMA, sudah masuk pada fase baru, di mana keunggulan merupakan visi bersama untuk meraih kesuksesan. Selain itu, PTMA juga memiliki peran untuk mencerdaskan kehidupan umat bangsa dan kemanusiaan semesta.

Menurut Haedar, peran ini harus terus dikapitalisasi, didinamisasi, bahkan lebih jauh lagi diakselerasi secara progresif. Karena PTMA akan berhadapan dengan berbagai macam tantangan yang luar biasa. Salah satunya, kehadiran kampus-kampus asing di negeri ini. “Kampus asing yang di Indonesia menjadi partner kita untuk ber-fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan,” kata Haedar.

Dijelaskan Haedar, PP Muhammadiyah juga mencoba terjun di dunia internasional dengan University Muhammadiyah Malaysia, Muhammadiyah Collage, dan lain-lain. “Mungkin ini baru awal, tetapi pertanda dari kita ingin bukan hanya sebagai tempat atau ajang atau obyek dari globalisasi dan ekspansi berbagai institusi global ke negara kita,” katanya.

Haedar mengharapkan PTMA harus membawa peran Muhammadiyah ke kancah global dengan misi utama adalah menghadirkan Islam sebagai agama yang membangun peradaban maju. “Sebagai aktualisasi dari wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin,” tandasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!