KUALALUMPUR, MALAYSIA, MENARA62.COM — Lembaga Penanggulangan Bencana (MDMC) PP Muhammadiyah berhasil membentuk kepengurusan MDMC di Malaysia. Prosesnya berjalan selama dua hari sejak 6 – 7 Mei 2017. Saat itu, para aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kuala Lumpur sejumlah 40 orang, mengikuti pelatihan sekaligus pembentukan kepengurusan MDMC Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Hadir dalam acara tersebut H Budi Setiawan, Ketua MDMC didampingi Naibul Umam, Koordinator Divisi Organisasi dan Kepemimpinan serta dr Ahmad Muttaqin Alim, Koordinator Pendidikan dan Pelatihan MDMC PP Muhammadiyah.
Menurut Dr Sony Zulhuda, Ketua PCIM Malaysia, “ini merupakan terobosan baru bagi PCIM Malaysia yang telah kami inisiasi sejak beberapa waktu lalu, dan Alhamdulillah pada kesempatan kali ini bisa dihadiri langsung oleh Ketua LPB PP Muhammadiyah”.
Menurut Dr Sony Zulhuda, Ketua PCIM Malaysia dan juga dosen fakultas Hukum di International Islamic University Malaysia mengatakan, “Ini merupakan terobosan baru bagi PCIM Malaysia yang telah kami inisiasi sejak beberapa waktu lalu dan Alhamdulillah pada kesempatan kali ini bisa dihadiri langsung oleh Ketua LPB PP Muhammadiyah”.
Hal senada disampaikan H Budi Setiawan Ketua LPB PP Muhammadiyah, “ini untuk pertama kalinya kami mengadakan kegiatan pelatihan sekaligus pembentukan kepengurusan LPB di Luar Negeri dan alhamdulillah untuk yang pertama kali ini LPB Muhammadiyah berdiri di PCIM Malaysia,” ungkapnya.
Pelatihan dan pembentukan MDMC ini dihadiri warga Muhammadiyah yang berasal dari Indonesia. Sebagian besar sudah menetap dan bekerja di Malaysia lebih dari sepuluh tahun. Mereka bekerja sebagai karyawan, guru, dosen, dan mahasiswa. Selama mengikuti pelatihan mereka terlihat sangat antusias dan bangga apalagi setelah diperlihatkan tayangan film tentang sepak terjang MDMC baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berterima kasih telah mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang penanggulangan bencana dan kami akhirnya mengetahui bagaimana aktivitas MDMC yang sangat bermanfaat bagi sesama. Ini sungguh membanggakan dan akan menjadi penyemangat kami yang ada di sini,” ujar Nuriyanti dari Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah Kampung Baru Kuala Lumpur, saat ditanya tentang kesannya atas pembentukan ini.
Pada kesempatan pertemuan ini terpilih Zulfan Haidar Zamzuri Umar sebagai Ketua MDMC PCIM Malaysia. Zulfan pria asli Kauman Yogyakarta yang sedang menjadi Kepala Sekolah International Islamic School Malaysia.
“Bagi kami, ini adalah sebuah pencerahan dan tentu memberi peluang serta kesempatan untuk menggalakkan kegiatan Muhammadiyah dan Aisyiyah melalui MDMC. Apalagi PCIM Malaysia satu-satunya PCIM di dunia yang mempunyai beberapa Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah di Lembah Klang (Kuala Lumpur dan Klang). Kami yakin banyak hal yang bisa kami lakukan di sini untuk MDMC”, tegasnya.
Zulfan juga menambahkan, relawan MDMC Malaysia mempunyai beberapa pakar psikologi, pendidikan, konseling yang sangat membantu MDMC Malaysia dalam bidang psikososial. Mantan Ketum PCIA Malaysia, Mimi Fitriana baru saja menyelesaikan tesis doktornya di International Islamic University Malaysia dengan judul A Phenomenological Studies of Resiliency of Aceh Tsunami Survivors.
Hal senada juga disampaikan Ustadz Dr Muhammad Arifin Ismail, mantan Ketum PCIM Malaysia. “Saya semakin yakin bahwa MDMC ini sebagai perintis misi dakwah Muhammadiyah melalui pendekatan misi kemanusiaan dengan memenuhi kebutuhan hajat hidup manusia. Maka saya berpesan agar setelah ini MDMC bisa menjadikan semua kegiatan sebagai dakwah, bukan dakwah sebagai kegiatan,” ujar Ustadz Arifin yang saat ini ditunjuk sebagai Staf Ahli Mufti Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur Malaysia.
Kegiatan yang berlangsung meriah di rumah dakwah Muhammadiyah Kuala Lumpur ini menyajikan beberapa materi antara lain pengenalan MDMC, Fikih Kebencanaan, manajemen kebencanaan, bantuan hidup dasar dan keselamatan kerja. Sengaja materi disampaikan dengan santai melalui pendekatan pendidikan orang dewasa agar lebih mudah dipahami. Menurut Alim, Koordinator Diklat, secara umum materi yang diberikan difokuskan untuk memperkenalkan pengetahuan kebencanaan dan aktivitas MDMC selama ini serta tambahan materi tentang bantuan hidup dasar dan keselamatan kerja. “Harapannya bisa bermanfaat dan aplikatif di masyarakat,” ujarnya.
–Naibul Umam–