26 C
Jakarta

Keperawatan UMS Hadirkan Pakar Internasional: Kupas AI hingga Keperawatan Transkultural

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Inbound Activity yang berlangsung pada 13-19 Juli 2025. UMS menggandeng Universiti Malaysia Sabah dan The Hong Kong Polytechnic University (PolyU).

Inbound activity sendiri merupakan agenda rutin tahunan Keperawatan UMS sebagai bagian dari Rencana Pembelajaran Program Studi (RPPS). Kaprodi Keperawatan UMS Dr. Arif Widodo, A.Kep., M.Kes., menyebut setiap tahunnya, Keperawatan UMS mendatangkan pakar-pakar dosen keperawatan dari luar negeri.

Salah satu rangkaian dari inbound activity adalah International Expert Lectures atau Kuliah Pakar Internasional. Agenda ini menghadirkan tiga dosen dari Universiti Malaysia Sabah yaitu Dr. Deena Clare dengan materi Diabetes Management and Wound Care atau penanganan diabetes dan perawatan luka.

Kemudian Dr. Johari Daud Makajil dengan Artificial Intelligence in Nursing Education atau akal imitasi dalam pendidikan keperawatan. Sedangkan Mrs. Patricia Sator menyampaikan Healing Across Cultures:The Heart of Transcultural Nursing atau Penyembuhan dari Lintas Budaya: Inti dari Keperawatan Transkultural.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari pengenalan model transkultur keperawatan di Hong Kong dan Malaysia, sekaligus sebagai ajang untuk update ilmu,” jelas Arif Widodo, Rabu (16/7).

Sebagai bagian dari kegiatan, Komunitas Kader Kesehatan Lansia dari Desa Karangasem juga turut menampilkan kesenian angklung. Mereka memberikan penyambutan hangat kepada pakar dari luar negeri tersebut.

Arif menyebut, alasan untuk menggandeng Universiti Malaysia Sabah lantaran rumah sakit di Penang, Malaysia, terkenal dengan memiliki layanan keperawatan yang lebih baik. “Kita ingin mengambil update keilmuan dari mereka,” lanjutnya.

Pada inbound activity ini, selain mendatangkan pakar dari luar negeri, mahasiswa dari Universiti Malaysia Sabah dan PolyU Hong Kong juga turut mengikuti kelas bersama dengan pakar dosen Keperawatan UMS.

Arif mengatakan transkultur keperawatan juga dilakukan UMS dengan mengirimkan dosen dan mahasiswa luar negeri seperti ke Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Taiwan. Di Malaysia khususnya, model keperawatan Islami dinilai lebih baik. Salah satunya dengan adanya bilik tayamum di kamar pasien rumah sakit untuk memfasilitasi pasien yang harus bed rest total.
(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!