SOLO, MENARA62.COM – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) Muhammadiyah dan Lazis Muhammadiyah (LAZISMU) melaksanakan MoU dalam rangka menjalankan program pemberdayaan pendidikan, Kamis (26/05).
Program tersebut satu diantaranya adalah save our school, penyelamatan dan pembangunan sekolah-sekolah perkotaan melalui pendekatan Integrated Development for Education (IDE) yang menggabungkan antara pembangunan sarana -prasarana, pengembangan sistem pengajaran, peningkatan kualitas sumber daya guru, dan pemberian bea studi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu di Kota Surakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Dikdasmen, Tridjono mengungkapkan rasa syukurnya atas terjalinnya MoU ini. “Semoga Lazismu sebagai lembaga filantropi dapat membantu menyelamatkan sekolah-sekolah yang kondisinya kurang baik terutama dalam hal kesejahteraan,”ungkapnya.
Senada, Ketua Lazismu, Waluyo Raharjo menjelaskan bahwa di antara 6 pilar program yang satu di antaranya adalah pendidikan. Lazismu berkomitmen untuk menyalurkan dana zakat maupun infaq untuk kegiatan jangka panjang. Salah satunya adalah untuk save our school. Program ini merupakan program jangka panjang turunan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu quality education.
Salah satu sekolah yang akan menjalankan program ini adalah MTs Muhammadiyah Surakarta. Pakar pendidikan sekaligus anggota Majelis Dikdasmen, Mohammad Ali berharap ada satu kesepahaman bersama antar warga sekolah untuk ikut serta memajukan MTs. Manajemen sekolah yang baik akan berbanding lurus dengan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya ke MTs. “Maka kita akan munculkan MTs reborn, hidup kembali untuk memulai kembali menuju sekolah yang unggul,” ungkapnya. (MI)