SOLO, MENARA62.COM – Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Noor Alis Setiyadi, S.KM., M.K.M, Ph.D., meraih Juara 2 Healthcare Policy Proposal Competition dalam ajang Internasional The Asian Health Talent 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.
Healthcare Policy Proposal Competition ini mengundang para dosen, akademisi profesional untuk mengembangkan dan menyajikan proposal kebijakan layanan kesehatan inovatif yang mengatasi isu-isu spesifik dalam sistem layanan kesehatan Asia. Kompetisi ini menekankan pada kelayakan, inovasi, dan potensi dampak, sehingga mendorong peserta untuk berkontribusi terhadap perbaikan kebijakan layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Acara tersebut diikuti oleh banyak negara diantaranya India, Sri Lanka, Thailand, Pilipina, Singapura, Malaysia dan Negara Asia lainnya.
Noor Alis dapat menyabet juara berkat mengajukan salah satu produk hibah internal UMS yaitu mengenai model monitoring Tuberkulosis (TBC) Resistant obat.
“Kenapa saya masuk di kebijakan, karena harapanya ada kebijakan program TBC resistant berbasis wilayah puskesmas,” kata Noor Alis yang juga sebagai Wakil Dekan 3 FIK UMS itu, Senin (1/7/2024).
Jadi, lanjut dia, jika ada masyarakat yang terkena penyakit, desa dan wilayah puskesmas bersinergi agar masyarakat yang terkena TBC resistant sembuh, serta dapat menjaga masyarakat yang sehat agar tidak terjangkit.
“Bahasa sederhananya, mengendalikan TBC resistant obat dari level yang paling rendah yaitu level desa dan level puskesmas,” jelas Noor Alis.
Ajang itu dilaksanakan dari 26-28 Juni 2024, kemudian terpilihlah 15 finalis yang harus mempresentasikan proposalnya tanggal 27 Juni 2024 di Jakarta, kemudian terpilihlah juara yang diserahkan pada acara Awarding tanggal 28 Juni 2024.
Noor Alis berharap kebijakan yang dibuatnya dapat disampaikan ke dinas terkait, bagaimana agar sistem pengendalian TBC dimulai dari bawah, ditangkapnya dibawah, ditanganinya mulai dari bawah, sehingga tidak menyebabkan penularan yang sangat cepat.
Dosen UMS itu juga mengucapkan terimakasih kepada UMS karena telah mendukungnya dalam mengikuti perlombaan internasional itu.
“UMS mendukung saya melalui dana pengembangan dosen, yang setiap dosen mempunyai hak dana pengembangan setiap tahunnya,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Noor Alis diundang untuk menjadi Pembicara Tamu Utama dan akan membawa proposal kebijakan itu ke First International Conference of PHAS pada 18-19 Juli 2024 mendatang, yang bertempat di Bang Sean Heritage Hotel, Chonburi, Thailand. (*)