SOLO, MENARA62.COM – Kepala Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Hj Sri Sayekti SPd MPd di tengah pandemic Covid-19 dan Omicron diundang menjadi narasumber dalam webinar Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan tema “Gizi Tercukupi Aku Berprestasi”. Dia menyampaikan materi tentang best practice kantin sehat.
Webinar itu juga diikuti oleh Dirjen Pauddasmen Kemendikbudristek Jumeri STP MSi, Direktur Sekolah Dasar Dra Sri Wahyuningsih MPd, Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat Dr dr Tan Shot Yen MHum, Peneliti Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM dr Sandra Olivia Frans MPH, Wakasek bidang Humas, Jatmiko dan moderator Lailatul Machfudhotin SST.
Dalam kesempatan itu, Sayekti menyampaikan, bahwa Kantin Sehat berdiri pada tahun 2015, sebelumnya dikelola oleh penjaga sekolah. Program kantin sekolah sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan sehingga dikelola oleh tim yang mendapat SK dari Kepala Sekolah.
“Memiliki program kerja, sasaran, target, SOP yang baku dibina oleh Dinkes, Disdik, BPOM. Bekerjasama dengan fakultas kedokteran gigi UMS, STIKES Aisyiyah, RS PKU Muhammadiyah, Gita Pertiwi, dan Ricolto Belgia,” katanya.
Dia menerangkan, diawali dari kekhawatiran terhadap kondisi derajat kesehatan anak didik yang semakin menurun akibat dari tidak dilaksanakannya perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di rumah. Anak lebih menyukai makan-makan cepat saji, makanan yang mengandung zat kimia berbahaya dan kebiasaan mengkonsumsi pangan bahan yang tidak bervariasi, sehingga kecukupan gizi tidak tercapai.
Tujuannya, meningkatkan proses pembelajaran sebagai indikasi sekolah sehat, memiliki ketahanan pangan dan kesehatan. Menciptakan kondisi sekolah yang baik, untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah dapat bertanggungjawab dalam upaya-upaya menjaga kesehatan lewat penyediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
“Mengenalkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga anak mengetahui dan membawa kepada keluarga keragaman konsumsi pangan.,” katanya.
Kantin dengan digitalisasi berdampak kembalinya beroperasi dengan aman. Pelayanan kantin lebih praktis dan efisien. Anak mengkonsumsi makanan yang sehat. Tidak ada penggunaan uang tunai. Meningkatnya literasi digital. Lebih mudah dalam pengadmistrasian. Peningkatan kesejahteraan guru karyawan.
“Kantin SD Muhammadiyah 1 Ketelan mendapatkan penghargaan terbaik kedua nasional untuk kategori sentra pangan jajanan dari Kemenkes RI, khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan atau prokes dan pengendalian Covid-19 serta inovasi pada Hari Kesehatan Nasional ke-57 tahun 2021,” pungkas Sayekti. (*)