SOLO, MENARA62.COM – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Solo kolaborasi berbagi ceria bersama Lazismu Solo dalam kegiatan distribusi kencleng surga sebanyak Rp 25.311.900, zakat fitrah Rp 26.700.000, Ahad (1/5/2022).
Selama bulan Ramadhan Zakat Fitrah 500 penerima manfaat. Kado Ramadhan Yatim 350 penerima manfaat. Takjil tangguh 1200 penerima manfaat, lokasi dan sasaran distribusi anak yatim non panti binaan PCA se-Solo, warga dhuafa di sekitar MAKO MDMC Surakarta, warga dhuafa di kampung Sangkrah, janda dhuafa binaan PRA Jagalan, pekerja jalanan di jalan Jenderal Sudirman, DMI Keprabon, warga desa Wates Bayemharjo Wonogiri dan rumah tahfidz Alima Mojosongo.
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti SPd MPd menyampaikan sebagai umat Islam harus memiliki rasa empati, tanggung jawab dan memberikan perhatian besar kepada umat dan masyarakat pra sejahtera salah satunya dalam bentuk Ramadan Ceria 1443 hijriyah.
“Masyarakat pra sejahtera merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai umat Islam. Oleh karena itu dengan mengangkat tema Ramadhan Penuh Berkah dan berbagi ceria Sekolah Penggerak SD Muh 1 Solo berkolaborasi dengan lazismu mengimplementasikan madrasah ketakwaan,” ujarnya.
Ramadhan adalah kawah candradimuka untuk melahirkan manusia-manusia yang tunduk terhadap perintah Allah. Oleh karena itu tujuan akhir dari madrasah Ramadhan adalah takwa.
Karena pribadi yang dibalut ketakwaan merupakan pribadi yang akan mampu mengemban setiap beban-beban perjuangan. Karena memegang Islam di akhir zaman laksana seorang yang memegang bara api.
“Jika dia lepaskan, hilanglah agamanya. Namun jika dia bertahan memegangnya maka dia akan merasakan sakit yang luar biasa,” ujar Sayekti.
Lantas, apa saja ciri-ciri orang bertakwa? Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa. Salah satu ayatnya terdapat dalam surat Ali Imran: 133-135.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.
“Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui,” tambahnya. (*)