28.8 C
Jakarta

Kesaksian Demonstran Irak Melihat Langsung 50 Rekannya Terbunuh  

Baca Juga:

BAGHDAD, MENARA62.COM — Ali, 20 tahun, memberikan kesaksian getir. Dia telah melihat lebih dari 50 orang terbunuh di depan matanya. Tragedi itu terjadi selama protes anti-pemerintah Irak berlangsung sejak awal Oktober 2019 yang telah menelan korban lebih 250 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

“Pada kali pertama yang mengejutkan, dia (di antara para korban yang terbunuh) adalah seseorang yang saya kenal, dan mereka (pasukan keamanan Irak) menembaknya di dada,” kata Ali, asal distrik Kota Sadr, salah satu kantung kemiskiman di ibukota Irak, Baghdad.

Berikutnya Ali menjadi terbiasa menyaksikan kematian dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan. “Aku pernah melihat orang, beberapa dari mereka teman, tersedak, tenggelam…tengkorak mereka terbelah oleh gas air mata dan granat setrum,” ungkap Ali, yang menolak memberikan nama belakangnya, demi keamanan.

Ali pun memutar dokumentasi video ponsel yang merekam korban penembakan di saat-saat terakhirnya di Lapangan Tahrir (Tahrir Square), Baghdad, bulan lalu. Ali menceritakan kisah rekan-rekannya yang gugur sambil bersandar pada gundukan selimut kotor di tepi sungai Tigris, di bawah Jembatan Jumhuriya, tempat para demonstran berkemah.

“Kita bahkan tidak bisa menangisi tubuh mereka lagi,” kata Ali seperti dikutip Asharq Al-Awsat dari Reuters.

Selama 10 hari terakhir, ratusan pemuda dan pemudi — beberapa di antaranya berusia 12 tahun — telah berkemah di Jembatan Jumhuriya dan di bawahnya. Jembatan itu – yang mengarah dari Alun-alun Tahrir ke Zona Hijau Baghdad yang dikeliling bentengi, tempat gedung-gedung pemerintah dan kedutaan besar asing berada — telah menyaksikan bentrokan sengit antara pemrotes dan pasukan keamanan.

Para demonstran banyak yang mengenakan topi proyek, masker antigas, dan meneriakkan yel-yel jatuhkan pemerintahan korup di bawah Perdana Menteri (PM) Adel Abdul Mahdi. Mereka menyebut diri sebagai “garis depan revolusi”.

Para pengunjuk rasa, yang mempersenjatai diri dengan ketapel, telah mendirikan barikade dari lembaran besi dan balok beton. Sementara pasukan keamanan menggunakan peluru karet, peluru tajam, granat setrum, dan gas air mata untuk membubatkan mereka.

“Kami melemparkan batu ke arah mereka, dan mereka merespons dengan membunuh kami,” kata Ali, ketika beberapa tabung gas air mata dilemparkan oleh pasukan keamanan.

Ali dikelilingi oleh kelompok beranggotakan 10 orang. Mereka telah berkemah di bawah jembatan Jumhuriya sejak 24 Oktober.

Sekelompok relawan medis telah mendirikan kemah untuk membantu yang terluka. Mereka mengatakan, gas air mata yang kedaluwarsa, telah membuat orang tersedak. Seorang pria muda, bertelanjang kaki, mengenakan tank top kotor, dan celana panjang, adalah dia antara yang pingsan setelah menghirup gas air mata.

Para pengunjuk rasa banyak yang datang dari lingkungan termiskin di Baghdad. Mereka bekerja sebagai pengemudi tuk-tuk atau buruh harian dengan upah rendah.

Kaya Minyak tapi Miskin

Meski Irak memiliki kekayaan minyak melimpah, dengan cadangan terbesar keempat di dunia, banyak rakyatnya hidup dalam kemiskinan. Mereka dihadapkan pada akses terbatas terhadap layanan air bersih, listrik, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Para pengunjuk rasa menyalahkan merajalelanya korupsi di elite pemerintahan yang menyebabkan kepentingan rakyat terbengkalai. “Selama 16 tahun kami telah diberitahu bahwa hidup kami akan lebih baik. Saya kini berusia 19 dan sudah bekerja hampir setiap hari sejak berusia 10 tahun, tapi masih belum memiliki lebih dari 5.000 dinar (4 dolar AS) di saku saya,” kata Abbas, rekan Ali.

Abbas ditangkap dalam gelombang pertama protes, bersama dengan Ali dan yang lainnya dalam kelompok itu. Mereka mengatakan telepon mereka dipindai untuk mengidentifikasi sesama pengunjuk rasa. Lalu dibebaskan dengan jaminan dan disuruh menjauh dari demonstrasi.

“Tapi keesokan harinya saya kembali ke tengah aksi protes,” kata Ali. “Kita harus tetap di sini untuk melanjutkan revolusi.”

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!