30 C
Jakarta

Ketika Nasihat Orang Tua Sudah Tidak Didengar

Baca Juga:

Oleh : Jatim *)

SURABAYA, MENARA62.COM – Orang tua yang telah melahirkan, merawat, membesarkan, serta mendidik dengan penuh cinta dan kasih sayang kepada kita adalah manusia yang luar biasa dan teramat mulia. Baik dihadapan manusia terutama dalam pandangan Allah SWT.
Saking mulianya seorang ibu dihadapan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ridho Allah tergantung ridho orang tua, murka Allah tergantung murka orang tua.”

Bahkan dalam riwayat lain disebutkan, amalan yang paling afdal di dunia adalah berbakti kepada kedua orang tua, terutama sang ibu.

Apabila membicarakan jasa orang tua, pasti tidak bisa dilukiskan dengan sebuah kata, tidak mungkin bisa ditebus dengan jutaan rupiah dan tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu apa pun. Sebab terlalu besar dan banyak, mulai dari mengandung sembilan bulan sepuluh hari. Setelah lahir ketika bayi masih berwarna merah hingga usia sekolah serta sampai dewasa hingga menikah. Baik materi maupun non materi, semua orang tua tidak menuntut apa-apa, hanya berharap kelak semoga anaknya bahagia berguna bagi agama dan sesama, hanya itu. Tidak lebih dari itu.

Dengan pengorbanan sebesar itu pantaskah kita tidak berbakti? Tegahkah kita melawan dan menelantarkannya ketika rentan? Masih punya nurani kah kita bila sudah tidak mau mendengar nasehat dan kata-katq lembut dari ibunya?

Coba kita bayangkan, terhadap orang yang sangat mulia dan sangat berjasa kepada kita saja tidak mau mendengar nasehat dan tutur katanya. Label apa yang pantas untuknya selain label durhaka? Apa yang terjadi bila anak sudah tidak mau mendengar nasehat orang tuanya?

Tentu tidak ada ketenangan dan keberkahan serta selalu gelisah dalam hidupnya. Kita teringat sahabat Nabi, Si Al Qomah. Bagaimana ia sakit parah, sehingga ia tidak hidup dan tidak pula mati, sampai hampir dibakar sekiranya ibunya tidak mau memaafkan. Apakah si Al Qomah tergolong anak nakal? Juga tidak, justru ia tekun beribadah. Dia tergolong anak yang baik. Namun, sejak dia menikah, ibunya pernah tersinggung dan tersakiti olehnya. Sehingga ibunya berat memaafkannya, walau pada akhirnya karena sesuatu sehingga ia rida memaafkannya.

Pesan moral yang dapat kita jadikan pelajaran adalah bahwa orang tua terutama ibu adalah orang yang paling berjasa kepada kita. Sehingga beliau dimuliakan oleh Allah SWT. Maka sudah sepantasnya kita memuliakan, mendengar nasihatnya, mematuhi atas segala tutur katanya. Sehingga kita, insya Allah menjadi anak yang saleh-salihah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa, aamiin.

*)KS SD Muhammadiyah 29 Sby.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!