32.8 C
Jakarta

Ketika Remaja Cari Perhatian menjadi Bawa Perubahan

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM — Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Surakarta mengadakan kajian yang bertema “Ketika Remaja Caper (Cari Perhatian) menjadi Baper (Bawa Perubahan).” Kajian ini  menghadirkan Ustad Burhan Shodiq sebagai pembicara, Ahad (18/6/2017).

“Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi yang tak bisa acuh akan pola hidup pelajar maupun pemuda zaman sekarang yang kebarat-baratan, pola hidup yang merusak akhlak pelajar dan pemuda pada zaman sekarang, ujar Fatkhi Rizky Kurniawan, Sekretaris Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Surakarta

“Kami berharap, lewat kajian ini dapat mengembalikan fitahnya dan semangatnya seorang pemuda ataupun pelajar dengan pola hidup yang Islami.” lanjut Fatkhi Rizky.

Masa remaja, menurut Fatkhi Rizky, masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa, masa tersebut adalah masa saat pemuda mencari jati dirinya dan ingin sekali mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitar. Langkah ini untuk menunjukkan betapa hebat dirinya dan untuk mencari titik kenyamanan ataupun penempatan seseorang bagi masa depan. Mereka ingin memperlihatkan jati dirinya, akan menjadi apa dan siapa.

“Musik dan lagu-lagu kekinian adalah salah satu media yang digunakan remaja sebagai pelampiasan atas tidak mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitar, tetapi musik atau lagu hanya dapat meredam hasrat dalam jangka waktu yang sebentar, setelah itu akan lebih membuat remaja yang tidak mendapat perhatian lebih terpuruk dan akhirnya terjerumus ke dunia hitam,” ujarnya.

Seperti firman Allah SWT yaitu QS. Al Ashr yang artinya “Demi massa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat supaya menetapi kebenaran.”

“Mereka seorang pemuda yang melampiaskan kesedihannya karena tidak mendapat perhatian kepada selain bacaan Al-Qur’an atau perintah-perintah Allah SWT dan Sunnah Rosullullah adalah benar-benar pemuda yang rugi dan membuang-buang waktunya dengan sia-sia, padahal bacaan Al-Qur’an dan Sunnah adalah tempat yang tidak akan menjerumuskan,” lanjut Fatkhi Rizky.

Selain dengan musik pemuda dan pelajar yang caper juga suka berbuat perilaku yang sangar ataupun anarki untuk menarik perhatian orang-orang sekitarnya. Hal tersebut sangat beresiko sekali, karena saat melakukan hal sangar mereka bisa meregang nyawa dengan cuma-cuma tanpa tujuan dan hanya ikut-ikutan tanpa manfaat apapun.

“Tak lucu saat ditanya dikubur “Kenapa anda meninggal?” dan mereka menjawab “Tidak tau, tadi hanya ikut-ikutan tawuran dan tau-tau kena kapak lalu mati”, padahal sebaik-baiknya perbuatan sebagai pelampiasan adalah perbuatan yang dicontohkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosul, tidak mungkin jika kita mati pada saat melaksanakan apa yang diseru dalam Al-Qur’an dan Sunnah adalah mati yang sia-sia, yang ada adalah lurusnya apa yang kita perbuat dan jika matipun kita akan mati dalam keadaan khusnul khotimah,” ujarnya.

Kesimpulannya, pelampiasan atas segala sesuatu yang tepat adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rosul, pelampiasan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rosul tidak akan percuma  dan tidak akan menjerumuskan remaja menuju kejahiliahan . Langkah ini justru akan berdampak perubahan yang positif untuk pribadi remaja masing-masing dan orang-orang disekitarnya.

“Semoga kita semua selalu dituntun dijalan Allah SWT dan tidak akan pernah satupun hal-hal buruk melewati pemikiran kita semua. Sekian atas salah katanya  kami mohon maaf,” tutup Fatkhi Rizky.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!