31 C
Jakarta

Ketua LLDIKTI III Prof Agus: Kuliah di UHAMKA adalah Pilihan Tepat!

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III, Prof Agus Setyo Budi, M.Sc mengatakan kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) menjadi salah satu kampus unggulan di lingkungan kerja LLDIKTI wilayah III. Karena itu sewajarnya kampus ini menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tingginya.

“Bergabung dengan UHAMKA adalah pilihan yang tepat karena UHAMKA termasuk universitas unggulan di lingkungan LLDIKTI wilayah III DKI Jakarta,” kata Prof Agus saat menyampaikan kuliah perdana bagi mahasiswa baru UHAMKA yang dilakukan secara virtual, Sabtu (10/10/2020).

Sebagai konsekuensi dari pilihan tersebut, Prof Agus meminta agar mahasiswa baru UHAMKA secara serius mengikuti kegiatan pembelajaran yang digelar oleh dosen-dosen UHAMKA dan mentaati peraturan yang ditetapkan kampus. Menjadi mahasiswa tentu berbeda dengan status sebagai siswa SMA atau SMK dan itu harus disadari betul oleh seluruh mahasiswa baru UHAMKA.

Prof Agus mengingatkan bahwa pendidikan tinggi sejatinya adalah proses pendidikan yang mendorong berkembangnya mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, sehat, memiliki kompetensi untuk kepentingan bangsa. Kompetensi ini tidak hanya diperoleh melalui kegiatan perkuliahan tetapi juga kegiatan lainnya.

“Seyogyanya kita harus mempelajari softskill atau ketrampilan literasi baru ditunjang kurikulum yang memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI seperti yang sudah diterapkan oleh UHAMKA,” tambah Prof Agus.

Mengingat pandemi Covid-19 hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir, maka proses perkuliahan sesuai kebijakan Kemendikbud akan dilakukan secara blended learning yakni kombinasi antara perkuliahan daring dan luring. Agar kegiatan pembelajaran terutama yang dilakukan secara daring tidak monoton dan membosankan, ini tentu membutuhkan kreativitas dan inovasi dari para dosen. “Belajar yang monoton akan membuat mahasiswa cepat bosan sehingga harus ada perubahan yang signifikan,” tegas Prof Agus.

Ketua Badan Pembina Harian UHAMKA Prof Dr Dadang Kahmad.

Senada juga dikemukakan Ketua Badan Pembina Harian UHAMKA Prof Dr Dadang Kahmad. Dalam sambutannya, Prof Dadang mengatakan UHAMKA menjadi salah satu perguruan tinggi dari ratusan perguruan tinggi milik Muhammadiyah yang memiliki keunggulan dengan akreditasi A.

“UHAMKA berdiri sejak 1957. Tentu dengan usianya yang sudah cukup banyak tersebut menjadikan UHAMKA penuh dengan pengalaman,” tuturnya.

Prof Dadang meminta agar seluruh mahasiswa baru UHAMKA tahun akademik 2020/2021 secara bersungguh-sungguh untuk mengikuti kegiatan perkuliahan yang digelar UHAMKA, di bawah bimbingan dosen-dosen yang memiliki pengalaman dan kualitas yang baik.

Selain itu, Prof Dadang juga mengingatkan bahwa para mahasiswa saat ini telah memasuki pembelajaran era abad 21 atau era industri 4.0. Pembelajaran era abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, dan Creative and Innovative.

Keempat kecakapan tersebut tentunya harus ditunjang dengan 4P yakni Pembaca, Peneliti, Penulis dan Pembicara. Menjadi pembaca itu sangat penting karena menurut survey UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah yakni 0,001.

“Itu artinya pada setiap 1000 penduduk Indonesia, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca yang baik. Jika penduduk Indonesia ada 260 juta jiwa, maka hanya ada 260 ribu saja orang yang gemar membaca,” kata Prof Dadang.

Padahal membaca merupakan salah satu perintah agama. Dalam surat Al Alaq, Allah menyuruh manusia untuk membaca. “Iqra, bacalah. Ini mengandung perintah dan itu artinya menjadi wajib. Apalagi sebagai calon sarjana, maka wajib hukumnya untuk gemar membaca,” tegas Prof Dadang.

Demikian juga 3P lainnya. Mahasiswa sebagai kaum akademisi, calon-calon sarjana harus membekali diri dengan kemampuan menjadi peneliti, penulis dan pembicara.

“Orang pintar tetapi tidak bisa menyampaikan baik melalui tulisan maupun perkataan, maka kepintarannya hanya dinikmati oleh diri sendiri. Jadi belajarlah kalian menulis, baik di jurnal pribadi, media massa atau media-media lain. Untuk membuat tulisan berisi, penting kita membekali diri dengan pengetahuan bersumber dari bacaan, obervasi atau penelitian,” tukas Prof Dadang.

Rektor UHAMKA Prof Gunawan Suryoputro saat memberi sambutan pada kuliah perdana mahasiswa baru UHAMKA

Sementara itu Rektor UHAMKA Prof. Dr. Gunawan Suryoputro M.Hum mengatakan kuliah perdana kali ini diikuti oleh 4.389 mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 yang berasal dari berbagai fakultas yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Sains dan Farmasi, Fakultas Agama Islam serta Program Pascasarjana.

Sebelum kegiatan kuliah perdana, UHAMKA telah menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh mahasiswa baru seperti Darul Arqam, kegiatan Orientasi Perpustakaan, dan Pekan Taaruf Mahasiswa.

“Semester ini sesuai dengan kebijakan Kemendikbud, kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan secara online sampai situasi aman dari pandemi Covid-19,” tutup Rektor.

Turut hadir dalam kegiatan kuliah perdana tersebut Wakil Rektor I Prof. Abd. Rahman A. Ghani, SH., M.Pd, Wakil Rekto II Drs. Zamah Sari, M.Ag , Wakil Rektor III Dr. Lelly Qodariah, M.Pd dan Wakil Rektor IV Dr. H. Bunyamin, M.Pd serta seluruh dekan, wakil dekan dan ketua prodi.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!