JAKARTA, MENARA62.COM – Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) semakin mendapat simpati, di tengah semakin semaraknya kontestasi Pilpres 2024. Tampak rombongan aktivis Muhammadiyah menyambangi kediaman Anies Baswedan Calon Presiden RI 2024, Senin (16/10/2023). Rombongan tersebut dimotori oleh Beni Pramula Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2014-2016. Dalam Wadah Millenial Untuk Perubahan ( MU Perubahan). Pertemuan tersebut disambut hangat oleh Anies Baswedan di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Cilandak, Jakarta.
Beni datang bersama bersama 100 tokoh muda dan para pimpinan Muhammadiyah yang berpengaruh di akar rumput dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jatim, Jateng, Sumsel, Sulsel, Maluku dan perwakilan dari provinsi lainnya.
Kedatangan Beni dan rombongan aktivis Muhammadiyah dari berbagai daerah tersebut dalam rangka menyampaikan aspirasi mayoritas warga Muhammadiyah yang sudah secara terang maupun melalui sinyal-sinyal tertentu untuk memberikan dukungan kepada pasangan Anies dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres dalam rangka mewujudkan perubahan sebagaimana nafas gerakan Muhammadiyah sebagai pembaharu.
LebihlLanjut Beni menjelaskan pertimbangan mengapa banyak warga Muhammadiyah mendukung Anies. “Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah paket lengkap yang ideal sebagai kandidat pada Pilpres 2024. Pemilu menjadi momentum yang tepat untuk suksesi kepemimpinan nasional yang sudah berkuasa hampir berkuasa 10 tahun ini,” jelasnya.
“Kami berpandangan, pasangan Mas Anies dengan Cak Imin ini adalah pasangan yang ideal sekali, paket komplit yang dirindukan masyarakat. Rekam jejak keduanya sangat jelas,” ungkap Beni yang juga merupakan mantan Presiden Pemuda Asia-Afrika. “Mengapa harus memilih Anies Baswedan? Karena Anies Baswedan calon satu-satunya yang saat ini yang membawa Indonesia pada perubahan. Perubahan adalah keniscayaan, setiap kekuasaan ada batasnya, dan saat inilah momentum perubahan tersebut,” imbuh Beni.
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa pilih pasangan Anies – Muhaimin. Pertama, Anies memiliki nasab yang jelas, orang tuanya Anies Baswedan dari kalangan pendidik. Kakeknya tokoh Muhammadiyah pahlawan nasional yakni Abdurrahman Baswedan yang merupakan bagian dari BPUPKI yang ikut memerdekakan republik ini, Nasionalisme dan darah juang mengalir dalam jiwanya. Muhaimin lahir dan tumbuh di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan salah satu pendiri NU, yang juga kakek Muhaimin, KH Bisri Syamsuri. Keduanya sama-sama punya background aktivis yang juga santri dan dekat dengan berbagai kalangan lintas golongan, terutama milenial,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies adalah seorang pemimpin yang sukses melanjutkan kebijakan dan program para pemimpin sebelumnya.
Anies tidak hanya melanjutkan apa yang dimulai oleh pendahulunya, tapi juga mewujudkan apa yang menjadi mimpi dan janji pemimpin sebelumnya. LRT/MRT adalah program yang sudah dimulai dari zaman Gubernur Sutiyoso. Dilanjutkan oleh Fauzi Bowo, lalu Jokowi, kemudian Ahok.
Anies menuntaskan pekerjaan itu dan mengemasnya dalam program Jaklinko. Semua moda transportasi di Jakarta terkoneksi, berbiaya murah dan nyaman karena ada subsidi, banyak inovasi dan pembaharuan.
Anies juga mewujudkan janji Gubernur Sutiyoso, Fauzi Bowo dan Jokowi yang berencana membangun stadion untuk Persija. Anies bahkan merealisasikannya melampaui janji dan ekspektasi para gubernur sebelumnya.
Anies juga punya cukup banyak prestasi yang diakui oleh lembaga-lembaga regional, nasional maupun internasional dengan sejumlah penghargaan. WTP berturut-turut dari BPK, tiga penghargaan dari KPK, penghargaan dari Mendagri, Menkominfo.
Anies juga mendapat penghargaan dari lembaga International diantaranya dari TUMI (Transformative Urban Mobility Initiative). Anies dinobatkan oleh TUMI sebagai 21 Heroes.
Selain dari TUMI, Anies juga mendapat banyak penghargaan dari lembaga-lembaga internasional yang lain. Anies masuk 100 intelektual publik dunia, 20 tokoh pembawa perubahan, 500 muslim paling berpengaruh, dll.
Dia meyakini pasangan ini nantinya dapat merealisasikan perubahan dan membangun persatuan Indonesia yang kukuh, adil, dan makmur. (*)