JAKARTA, MENARA62.COM– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta agar pemerintah kembali mengajarkan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn di sekolah-sekolah. Sebab menggantikan PPKn dengan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) nyatanya membuat siswa semakin tidak memahami ajaran Pancasila.
“Dalam PKn, Pancasila dipelajari hanya sebagai dasar administrasi kenegaraan, bukan sebagai nilai-nilai yang seharusnya dijadikan pijakan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidin menanggapi Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, Kamis (1/6/2017).
Itu pun lanjut Unifah, hanya bersifat transfer of knowledge saja. Dengan sistem pembelajaran yang mengutamakan atau mementingkan beberapa pelajaran tertentu (khususnya karena Ujian Negara), pelajaran terkait internalisasi nilai-nilai menjadi termarjinalkan, tidak menarik, dan tidak dianggap penting. Tidak ada ruang yang memadai, tidak ada pendekatan yang dikonsepkan untuk mendialogkan tentang nilai dan tata cara hidup bersama.
“Anak-anak kita seperti kering kerontang jiwanya dari apresiasi terhadap keberagaman,” lanjut Unifah.
Diakui Unifah memang ada pelajaran agama yang seyogyanya menjadi sebuah media untuk menumbuhkan kekuatan kritis. Tetapi kapasitas dan kualitas guru agama yang ada tidak jauh berbeda dengan guru-guru bidang lainnya. Pendidikan agama dan pancasila harus disampaikan dengan pendekatan dan cara-cara yang baru.
Menurut Unifah, Pancasila memerlukan penafsiran ulang yang rasional dan kalau bisa empirik sehingga bisa diakarkan pada pemikiran yang kokoh. Sementara pendidikan agama harus dilakukan reorientasi, diarahkan sebagai sumber energi bagi kehidupan yang lebih konstruktif dan produktif di dunia ini.
Ada 4 jalur yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan penguatan nilai-nilai di sekolah yakni melalui organisasi kesiswaan seperti OSIS, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan wawasan wiyatamandala.
“Hidupkan kembali upacara bendera setipa hari Senin di semua sekolah, untuk membangkitkan nasionalisme dan menanamkan cinta tanah aiar,” tutup Unifah.