JAKARTA, MENARA62.COM – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) gelar halalbihalal dalam rangkaian Idulfitri 1440 H/2019 M, Rabu (19/6/2019). Kegiatan halalbihalal tersebut melibatkan ratusan wanita anggota berbagai organisasi wanita yang berada dibawah federasi Kowani.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo mengajak semua anggota Kowani untuk menjadikan halalbihalal Idulfitri sebagai momentum strategis membangun kultur budaya organisasi yang sarat dengan kekeluargaan dan kasih sayang.
“Organisasi ini menaungi 96 organisasi perempuan yang ada di Indonesia Di mana di dalamnya, tidak hanya organisasi yang bernuansa agama Islam seperti Aisyiyah, tetapi juga ada organisasi wanita dari berbagai agama. Ada juga organisasi yang bersifat umum,” kata Giwo.
Meski berangkat dari agama yang berbeda dan latar belakang yang tidak sama, di bawah federasi Kowani, semua perempuan bisa bersatu padu, bersama-sama berjuang mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan Indonesia.
Giwo juga mengingatkan bahwa halalbihalal tidak hanya dikenal dikalangan muslim. Pada agama-agama lain, halalbihalal, silaturahmi atau apapun namanya juga ada. Intinya saling memaafkan, menjalin kebersamaan dan mempererat rasa persatuan.
“Itu sebabnya dalam kegiatan halalbihalal ini, semua agama ada, semua agama terlibat. Kita bersatu padu, bersama-sama,” tambah Giwo.
Diakui dengan makin banyaknya perempuan bersatu dalam wadah Kowani, menunjukkan bahwa Kowani mampu menjadi simbol pemersatu perempuan Indonesia. Itu sebabnya diyakini ke depan akan semakin banyak organisasi perempuan yang bergabung dibawah federasi Kowani.
Kowani, lanjut Giwo hanya memiliki satu tujuan yakni memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak Indonesia. Dimana perjuangan tersebut saat ini sudah membuahkan hasil yang sangat bagus.
“Di Negara-negara lain, kondisi kaum perempuan masih banyak yang terpuruk. Tetapi di Indonesia, Alhamdulillah kaum perempuan sudah lebih maju,” tukas Giwo.
Terkait Pemilu, Giwo mengajak semua kaum perempuan untuk kembali mempererat persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan pada saat Pemilu April lalu hendaknya tidak diperpanjang lagi, karena semua sudah usai.
“Mari kembali pererat persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama membangun negeri tercinta Indonesia,” tutup Giwo.