25.2 C
Jakarta

Ketum Kowani: Halal Bihalal Momentum Evaluasi dan Refleksi Diri

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Tingkatkan silaturahmi, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) gelar kegiatan halal bihalal bersama seluruh organisasi yang tergabung di Kowani dan BKOW seluruh Indonesia secara virtual, Kamis (20/5/2021). Halal bihalal yang diikuti lebih dari 500 orang perwakilan dari organisasi perempuan di bawah federasi Kowani tersebut menghadirkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai pemberi tausyiah.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo dalam sambutannya mengatakan meski halal bihalal digelar secara virtual, tidak akan mengurangi makna dan hikmah dari bersilaturahmi itu sendiri. “Halal bihalal kita gelar secara virtual di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum enyah dari negeri kita Indonesia, sebagai salah satu bentuk dukungan Kowani terhadap segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi,” kata Giwo.

Menurut Giwo, halal bihalal Idulfitri 1442 tidak sekadar meningkatkan tali silaturahmi antar anggota Kowani. Tetapi sekaligus juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan refleksi diri sehingga Kowani ke depan akan semakin maju dan memberi manfaat besar bagi kaum perempuan Indonesia. “Kita semua tentunya dapat semakin memantapkan diri sebagai organisasi perempuan yang modern dan dapat mempertahankan sifat kekeluargaan, kasih sayang baik internal anggota organisasi maupun antar organisasi perempuan serta mitra kerja Kowani,” tukas Giwo.

Halal bihalal virtual Kowani

Giwo lebih lanjut mengatakan Kowani merupakan organisasi yang memayungi organisasi perempuan dari berbagai latar belakang, baik organisasi profesi, organisasi kekaryaan, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi istri TNI/Polri.Tercatat 97 organisasi perempuan telah  bergabung dibawah federasi Kowani dengan jumlah anggota total sekitar 87 juta orang.

Selama pandemi Covid-19, Giwo mengaku terdapat keterbatasan untuk menggerakkan dan melaksanakan aktivitas organisasi akibat kesulitan untuk tatap muka. Tetapi kendala tersebut bisa diatasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga Kowani tetap dapat menjaga sinergitas, kolektivitas, kebersamaan dan kekeluargaan antar anggota.

“Kita harus tetap bersatu, saling mendukung, saling membantu, bergotong royong dan meningkatkan toleransi antar sesama organisasi perempuan di Indonesia,” tegas Giwo.

Dalam kesempatan tersebut, Giwo juga mengingatkan peran perempuan sebagai Ibu Bangsa seperti diamanahkan dalam Kongres Perempuan pada tahun 1935. Kedudukan tersebut memberi makna bahwa semua perempuan Indonesia harus melahirkan generasi yang cerdas, bertakwa, terampil, nasionalisme, inovatif, kreatif dan memiliki wawasan kebangsaan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam tausyiahnya mengingatkan bahwa Rosululloh  telah memberikan penghormatan kepada perempuan 3 kali di atas kaum laki-laki. Pemberian penghormatan yang lebih ini tentu ada alasan kuat, dimana perempuan memiliki nilai kearifan, kekuatan, kesabaran, keikhlasan dan lainnya. Tentu itu semua bukan semata karena perempuan itu mengandung dan melahirkan tetapi dalam diri perempuan itu memiliki ketangguhan.

“Apalagi bagi ibu-ibu Kowani, memimpin organisasi itu harus memiliki ketangguhan. Karena tanpa ketangguhan pasti ada hal lain yang harus dikorbankan ketika menjadi pengurus atau pemimpin organisasi, misalnya keluarga, pekerjaan dan lainnya,” kata Khofifah.

Sementara itu, Ketua Kowani Prof Masyitoh Chusnan mengatakan halal bihalal melibatkan perwakilan seluruh organisasi dibawah federasi Kowani. Ini merupakan kedua kalinya Kowani menggelar halal bi halal melalui virtual akibat pandemi Covid-19.

Meski melalui virtual, Prof Masyitoh mengungkapkan makna dan tujuan dari halal bihalal yakni mendapatkan maaf dari sesama umat, menyambung tali silaturahmi antar anggota Kowani tidak akan berkurang.

“Melalui silaturahmi mari kita bersama-sama meningkatkan harkat dan martabat kita sebagai sesama manusia,” tandas Prof Masyitoh.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!