JAKARTA, MENARA62.COM – Perempuan memiliki peran penting dan strategis untuk menjaga dan membangun ketahanan keluarga. Karena itu perempuan harus mengerti dan memiliki kesadaran akan self-care (perawatan diri), mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh individu, keluarga maupun masyarakat.
“Self-care bertujuan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, serta berdaya untuk memulihkan atau meningkatkan kesehatan diri sendiri serta anak serta keluarganya. Ini harus dimiliki dan dipahami oleh kaum perempuan,” kata Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo pada sesi webinar Keluarga Milenial Menuju SDM Unggul yang digelar dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2020 bekerjasama dengan BKKBN, Selasa (7/7/2020).
Hal ini juga telah tertuang dalam Deklarasi Ibu Bangsa dimana Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang ditetapkan dalam Kongres Wanita Indonesia tahun 1935, telah melakukan advokasi dan sosialisasi fungsi dan peran perempuan salah satu diantaranya adalah selfcare terkait PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat), telah tertuang dalam deklarasi Jogjakarta 2018.
Untuk pencapaian tersebut, lanjut Giwo, maka perempuan harus cerdas, Cerdas Kodrati (tahu ada kodrat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan), Cerdas Tradisi (tahu memilah tradisi buatan manusia yang bias gender, yang merugikan perempuan, memilih tradisi yang baik seperti makanan local gizi berimbang), Cerdas Sosial (Sosial Pendidikan, Sosial tahu tata pergaulan yang membangun karakter, Sosial Ekonomi Kooperasi UKM dan Sosial Lingkungan Hidup) maupun Cerdas Profesi (hak memilih profesi yang menjadi dambaan setiap orang) dalam upaya membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas atau SDM Unggul.
“Perempuan harus dapat berpikir “out of the box”, dapat menjadi agen perubahan, yang inovatif, dapat mengatasi problem di masa depan yang jauh lebih beragam,” lanjutnya.
Menurut Giwo, untuk meningkatkan mutu pemberdayaan perempuan di Indonesia maka diperlukan sinergi dari berbagai pihak mulai dari pemerintahan (dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi), ditambah dengan optimalisasi peran dan mobilisasi sumber daya swasta, organisasi/komunitas, individu serta donor, masyarakat madani dan seluruh kelompok masyarakat. Kowani juga senantiasa membangun dan memperkuat akuntabilitas, transparansi program dan dana, baik saat bersinergi dengan Pemerintah, swasta, maupun, donor.
“Dalam optimalisasi pemberdayaan perempuan, Kowani mendukung derap langkah BKKBN dan mari optimalkan kesehatan ibu dan anak karena ibu sehat, Indonesia sehat,” tukas Giwo.
Sementara itu, Kepala BKKBN dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menjelaskan untuk melahirkan generasi berkualitas, intervensi terhadap generasi milenial amat dibutuhkan. Sebab generasi milenial inilah yang akan melahirkan generasi masa depan bangsa.
BKKBN diakui telah melakukan berbagai intervensi terhadap generasi milenial ini dengan sejumlah inovasi dan program. Misalnya mengganti logo keluarga berencana dengan logo yang sesuai dengan jiwa kaum milenial, membuat program keluarga berencana itu keren, kampung keluarga, duta remaja dan sebagainya.
Hasto berharap Kowani mengambil peran dalam upaya menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi yang saat ini masih cukup tinggi di Indonesia. Sebagai organisasi perempuan yang memiliki jangkauan hingga ke akar rumput, Hasto yakin edukasi dan sosialisasi program keluarga berencana melalui Kowani akan jauh lebih efektif.