30 C
Jakarta

Ketum Kowani : Semua Perempuan Adalah Ibu Bangsa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Semua perempuan Indonesia adalah ibu bangsa. Baik mereka yang melahirkan anak, tidak memiliki anak, menikah maupun tidak menikah.

“Ibu bangsa tidak terkait dengan status pernikahan atau keluarga. Gelar sebagai ibu bangsa melekat kepada semua perempuan,” kata Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Dr Ir Giwo Rubianto di sela Musyawarah Kerja Kowani 2017 bertema Melalui Muker 2017 Kowani Mengakselerasi dan Mengoptimalkan Perannya Sebagai Ibu Bangsa untuk Generasi Penerus yang Sehat, Cerdas dan Berkarakter, kemarin.

Menurutnya ibu bangsa bukanlah pilihan. Mereka yang memang memiliki jenis kelamin atau gender perempuan maka ia adalah ibu bangsa. Konsep ini sesuai dengan hasil pemikiran pada Kongres Wanita tahun 1938.

Giwo mengingatkan bahwa perempuan bukanlah obyek pembangunan. Perempuan adalah subyek pembangunan yang memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia juga mengatakan bahwa jika saja semua perempuan menjalankan perannya sebagai ibu bangsa dengan baik, maka segala persoalan bangsa yang terkait dengan generasi muda bisa terselesaikan. Karena ibu bangsa memiliki tugas mulia untuk mendidik setiap anak dengan baik agar menjadi generasi emas Indonesia dimasa mendatang.

“Persoalan anak sekarang sangat kompleks, mulai dari kekerasan, bullying, tawuran, narkoba dan lainnya. Disinilah perlunya wanita membimbing mereka, memperhatikan dan mendidik anak-anak,” lanjut Giwo.

Ia mengatakan bahwa Kowani merupakan cikal bakal lahirnya Hari Ibu di Indonesia. Sebagai organisasi yang menaungi hampir 90 organisasi wanita di Indonesia, maka Kowani menjadi sangat strategis untuk memberdayakan kaum ibu di Indonesia.

Lebih lanjut Giwo mengatakan bahwa dengan jumlah perempuan yang lebih dari separuh penduduk Indonesia, maka kaum perempuan adalah potensi yang besar untuk ajang pemilu yang akan datang. Dipastikan bahwa semua parpol akan berebut suara perempuan.

Karena itu Giwo menghimbau agar kaum perempuan cerdas politik. Ini penting agar kaum perempuan tidak menjadi obyek pemilu, tidak menjadi ajang rebutan parpol.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!