JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi guru non PNS merupakan kado terindah bagi guru menjelang Hari Guru Nasional sekaligus HUT PGRI ke-75 tahun ini. Karena itu mewakili seluruh guru, Unifah menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pemerintah atas perhatian kepada guru, dosen dan tenaga kependidikan honorer.
“Perjuangan panjang PGRI agar honorer diberikan perhatian kesejahteraan maupun peningkatan kompetensi telah mendapat respon baik dari pemerintah. Ini merupakan kado bagi guru, dosen dan tenaga kependidikan dalam menyambut Ulang Tahun mereka,” kata Unifah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11/2020).
Karena itu PGRI menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Presiden RI, Mendikbud, Menkeu, MenPAN & RB juga Komisi X DPR RI atas perhatianya kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan honorer dengan memberikan bantuan tambahan penghasilan kepada mereka di era pandemi ini.
Ia berharap penyaluran BSU tersebut dilakukan secara adil dan merata ke semua tenaga pendidikan berstatus honorer, baik mereka yang bertugas di lembaga pendidikan negeri maupun swasta.
Unifah juga mengharapkan para honorer diberikan kesempatan untuk kejelasan statusnya dalam rekruitmen baik ASN reguler maupun PPPK tanpa membedakan status administrasi Katagori dan Non Kategori. Prioritas pengangkatan sebaiknya diberikan kepada mereka yang telah mengabdi lama di atas usia 35 tahun.
Kepada seluruh guru, pendidik dan tenaga kependidikan, Unifah mengimbau untuk mendidik dengan kesungguhan dan kasih sayang serta mendorong semangat belajar pada anak didik.
Tahun ini tema HUT PGRI adalah ‘Dari PGRI untuk Indonesia’. Kreativitas dan Dedikasi Guru menuju Indonesia Maju #menolak menyerahpadacovid, tetap semangat mengabdi dan berkarya.
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan BSU kepada sekitar dua juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) non-pegawai negeri sipil (Non-PNS) di lingkungan Kemendikbud Tahun 2020. Bantuan tersebut diberikan secara bertahap sampai akhir November 2020 dengan total anggaran lebih dari Rp3,6 triliun.
Bantuan Subsidi Upah tersebut kata Mendikbud Nadiem Makarim untuk membantu para ujung tombak pendidikan yang telah berjasa membantu pendidikan anak-anak kita.
Mendikbud berharap BSU dapat melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para dosen, guru, kepala sekolah, pendidik pada pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidik pada pendidikan kesetaraan, tenaga pengelola perpustakaan, tenaga pengelola laboratorium, dan tenaga administrasi non-PNS di lingkungan Kemendikbud.
BSU disalurkan kepada 162 ribu dosen perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta; 1,6 juta guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta; dan 237 ribu tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi.