MAKASSAR, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengestimasi hasil keuntungan dari pengolahan jagung yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan selama setahun kedepan bisa mencapai Rp10,8 miliar.
Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rahman Rahim di Makassar, Sabtu, mengatakan pabrik pengolahan jagung Unismuh di Limbung, Gowa memiliki kapasitas produksi 150 ton per hari dengan estimasi keuntungan Rp200 per kg.
“Dengan demikian, Unismuh bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp900 juta per bulan, dan dalam setahun bisa mendapatkan hasil keuntungan sekitar Rp10,8 miliar,” katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/01/2018).
Pengolahan jagung di Doja, Limbung, Kabupaten Gowa itu sudah berproduksi. Bahkan beberapa hari ini sudah mulai menjual jagung ke sejumlah parusahaan pakan ternak yang ada di Makassar.
Lahan di Bolangi kami gunakan untuk pengembangan bibit jagung, sedangkan pengolahan jagungnya kami lakukan di Doja, Limbung, Kecamatan Bajeng. Kami memiliki pabrik pengolahan jagung di sana,” jelasnya didampingi Penanggungjawab Pabrik Jagung Unismuh Makassar Dr. Idham Halid, Sabtu, 13 Januari 2018.
Rahman Rahim optimis unit usaha pengembangan bibit di Bolangi, dan pengolahan jagung Unismuh di Doja, Limbung, menjanjikan hasil bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat kampus.
Kehadiran pabrik jagung Unismuh di Gowa ini diharapkan untuk pemberdayaan masyarakat dengan jalan membeli jagung masyarakat sesuai standar pembelian yang ditetapkan pemerintah, katanya.
Pabrik pengolahan jagung di Doja, Limbung, dikelola oleh PT Surya Pangan Indonesia, yang kepemilikannya 55 persen adalah saham Unismuh dan 45 persen lainnya saham dosen dan karyawan Unismuh.
Bisnis jagung ini sangat menjanjikan, karena musimnya tidak pernah putus-putus dan berlangsung sepanjang tahun. Tidak salah jika dosen berinvestasi pada usaha ini,” ujar Rahman Rahim.