26.7 C
Jakarta

Kisah Berdirinya Muhammadiyah dan Perlawanan Terhadap Belanda

Pentas Ketoprak UMS

Baca Juga:

Kisah tentang berdirinya Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta serta perlawanan terhadap penjajah, akan diangkat pada serial drama ketoprak di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu (28/12/2019) malam.

Ketoprak tersebut akan bercerita tentang proses berdirinya Muhammadiyah, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah, sampai dengan berhasilnya Muhammadiyah untuk mendirikan sekolah-sekolah.

“Melalui ketoptak ini penonton akan disuguhkan, bagaimana rakyat melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda yang mewajibkan pajak dan kerja paksa, serta perintah menyisihkan tanah untuk ditanami tanaman-tanaman tertentu yang harus disetorkan ke penjajah,” ucap Prof Sofyan Anif, rektor UMS.

“Hal ini sesuai dengan visi Muhammadiyah yang memerangi segala bentuk kedzaliman dan berusaha untuk menyejahterakan rakyat. Sehingga disamping cerita berdirinya Muhammadiyah, juga untuk menjustifikasi bahwa pentingnya berdakwah melalui banyak media yang berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan bangsa dan negara ini” ujarnya.

Berlatih

Guna memerisapkan penampilan, rombongan dari UMS yang terdiri dari Rektor Sofyan Anif, Sarjito, Anam Sutopo, Marpuji Ali, dan Sabar Narimo berbondong-bondong ke RRI Solo untuk berlatih bersama seniman-seniman yang lain.

“Ini baru saja latihan ada rasa grogi, belum lancar tapi insya Allah besok kita akan lebih maksimal lagi” kata Anif sambil tertawa.

Bintang tamu pada ketoprak yang akan di gelar di GOR UMS ini adalah Din Syamsudin dan Tarzan Srimulat, yang akan berkolaborasi dengan crew dari UMS dan seniman ketoprak Solo Yogyakarta.

Penulis: Bangkit N/Humas UMS

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!