JAKARTA, MENARA62.COM – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menyempurnakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI). Hingga kini, penyempurnaan KKBI telah memasuki edisi ke-5.
Berbeda dengan KKBI edisi sebelumnya, maka KKBI pada edisi ke-5 telah dilakukan berbagai perbaikan dan pengembangan. “Perbedaan paling menonjol dari KKBI edisi kelima ini adalah pengerjaannya yang berbasis aplikasi yang hasilnya adalah KKBI Daring,” kata Dora Amalia, PLt Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dalam diskusi kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan untuk Kegiatan Riung Wartawan pada 23 September 2021 di Jakarta Utara.
Selain dalam versi daring, Badan Bahasa juga telah melengkapi KKBI versi luring. KKBI Daring dapat diakses melalui laman kkbi.kemdikbud.go.id dan KKBI luring dapat diakses melalui platform Android dan IOs. Dan sejak tahun 2020, versi luring dapat diakses oleh pengguna Huawei App Gallery.
Dora menyebut KKBI Daring tidak hanya dilengkapi dengan fitur pencarian kata. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia dapat menyumbangkan kosakata bahasa Indonesia.
Menurut Dora, kegiatan mancapada ini selain meningkatkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia juga sekaligus menjadi wadah pendokumentasian bahasa daerah yang potensial menjadi warga kosakata KKBI. “Ini juga dapat mempercepat bahasa Indonesia dalam menyediakan kosakata untuk berbagai konsep keilmuan dan budaya yang muncul dan terus berkembang seiring perkembangan teknologi, globalisasi dan pertukaran budaya,” lanjut Dora didampingi Dewi Puspita, KKLP Perkamusan dan Peristilahan.
Data pada 13 September 2021, KKBI telah memiliki 91.839 akun pengguna terdaftar dengan jumlah rata-rata pencarian sebanyak 71.964 pencarian per hari.
Lebih lanjut Dora mengungkapkan bahwa penambahan fitur etimologi telah dilakukan sejak 2019 untuk etimologi Bahasa Arab dan tahun 2020 untuk etimologi bahasa Sanskerta. Melalui penambahan fitur ini, masyarakat dapat mengetahui informasi etimologis atau asal usul sebuah kata. Penambahan bahasa ini akan dilakukan secara bertahap.
Untuk mempermudah masyarakat dalam mencari sinonim atau meronim kata, KKBI lanjut Dora juga telah menautkan Tesaurus sebagai salah satu bentuk pemutakhiran pada bulan Oktober 2019.
Sebagai bentuk kontribusi Kemendikbudristek dalam penanganan pandemi Covid-19, KKBI juga berperan aktif menyediakan padanan dan kosakata terkait Covid-19. Istilah-istilah yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 ini bahkan divisualisasikan dalam infografis media sosial Badan Bahasa. Selain itu berbagai konsep kata dan istilah dalam KKBI juga mulai diperkenalkan,
Diakui Dora, pemutakhiran KKBI dilakukan tiap tahun pada April dan Oktober. Pemutakhiran terakhir dilakukan pada April 2021 dimana terjadi penambahan entri baru, perubahan entri, makna dan contoh serta penonaktifan beberapa entri.
“Penambahan entri baru terutama berasal dari istilah-istilah bahasa daerah yang sangat unik konsepnya dan berupa kata budaya. Misalnya berbagai nama flora, istilah dalam ritual adat, istilah kekerabatan dan nama makanan atau masakah,” tukas Dora.
Penambahan entri baru juga diperoleh istilah bidang militer dengan berbagai singkatan, bentuk salah eja yang dirujuk silang ke bentuk yang baku, dan subentri berupa kata berimbuhan yang potensial digunakan.
Hal khusus yang dilakukan oleh tim editor pada pemutakhiran April 2021 adalah adanya tambahan subentri baru dari kata “perempuan” berupa gabungan kata yang berkonotasi positif. Selain itu juga dilakukan beberapa perbaikan makna dan contoh terhadap entri yang relevan dengan kata “perempuan”.
Dora mengakui istulah yang berkaitan dengan penanganan wabah Covid-19 masih mewarnai kegiatan pemutakhiran KKBI edisi April 2021, selain istilah seputar media sosial, pembelajaran daring dan istilah keagamaan.
Adapun rincian pemutakhiran KKBI periode April 2021 meliputi Entri Baru 1.030, Makna Baru 1.060, Contoh Baru 241, Perubahan Entri 71, Perubahan Makna 96, Perubahan Contoh 2 dan Entri Non Aktif berjumlah 12.
Tepat pukul 16.17 WIB, tanggal 19 Januari 2021, angka pencarian pada laman KKBI Daring di htpps://kkbi.kemdikbud.go.id/ telah menembus angka 100 juta. Dan situs Alexa pada 21 November 2021, mencatat KKBI bertengger pada posisi ke-660 dunia.
“Pada hari yang sama, laman kamus daring nomor satu dunia, Merriam Webster berada pada peringkat ke-561, hanya terpaut kurang dari 100. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tutup Dora.