PURWOREJO, MENARA62.COM — KKN PMM Gelar Workshop Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Pakan Ternak di Desa Tersidilor. Kegiatan itu merupakan kolaborasi KKN PMM Kemendikbudristek dari Universitas Muhammadiyah Purworejo program studi Peternakan, Pendidikan Ekonomi dan Teknologi Informasi, serta Program studi Peternakan Universitas Maarif Nahdlatul Ulama Kebumen.
Workshop bertema Pengolahan Pakan Ternak dari Limbah Pertanian dilakukan di Desa Tersidilor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Workshop ini bagian dari program kerja KKN PMM untuk memberikan edukasi, manfaat serta dukungan kepada masyarakat di Desa Tersidilor. Workshop diikuti peserta dari pemerintah desa setempat, kelompok tani, masyarakat umum, dan Ketua Bumdes.
Syamsul Arifin, sekertaris desa menyampaikan, program KKN PMM ini bisa mendukung, mengedukasi serta memberikan manfaat untuk masyarakat. Ia berharap, kegiatan ini bisa berkelanjutan untuk memajukan desa terutama di Desa Tersidilor.
Miftah sebagai koordinator KKN PMM dari Program studi Peternakan UM Purworejo menyampaikan, workshop ini diharapkan bisa mengembangkan dan mengedukasi masyarakat sekitar. Mereka diajak memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, yang diprediksi tidak berguna kemudian bisa diaplikasikan menjadi pakan yang bisa diberikan kepada hewan-hewan ternak yang kita punyai di rumah masing-masing.
Mohammad Baharudin sebagai wakil koordinator KKN PMM UMNU Kebumen berharap, kegiatan ini juga agar masyarakat sekitar khususnya yang ada di Desa Tersidilor ini tahu tentang cara pengolahan pakan dari limbah-limbah pertanian.
Limbah
Efrilia, S.Pt., M.Pt dari Program studi Peternakan UMNU Kebumen sebagai narasumber, menyampaikan bahwa pakan merupakan salah satu komponen paling penting dalam usaha peternakan. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan mencapai sekitar 60-70% dari total biaya. Itu sebabnya, penggunaan limbah pertanian sebagai pakan alternatif sangat membantu para peternak.
Penggunaan limbah-limbah pertanian sebagai pakan ternak sebenarnya sudah banyak diterapkan, tetapi penggunaannya tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah pertanian memiliki keterbatasan diantaranya, kandungan nutrisi yang rendah dan serat kasar yang tinggi. Jadi, meskipun ternak kenyang namun kebutuhan nutrien dalam tubuh tidak terpenuhi, maka akibatnya ternak menjadi kurus.
Proses pengolahan pakan akan menurunkan serat kasar dan meningkatan protein limbah pertanian, sehingga lebih mudah untuk dicerna ternak. Pengolahan yang dapat dilakukan untuk pakan ternak ruminansia yaitu silase, amoniasi, fermentasi, amofer, pakan komplit dll, sedangkan untuk unggas bisa dilakukan proses fermentasi.
Peserta workshop juga melakukan praktek secara langsung pengolahan untuk pakan unggas dari limbah pertanian. Bahan-bahan yang digunakan pun hanya dari sekitar tempat tinggal mulai dari limbah pertanian seperti dedak padi, jagung, atau bisa alternatif lain ditambahkan sisa dari sayuran, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan yang lainnya dekomposer dan tetes tebu untuk proses fermentasi.
Dr. Jeki Wibawanti, Ketua Tim KKN PMM Kemendibudristek mengungkapkan, limbah-limbah pertanian yang ada di Desa Tersidilor seperti jerami padi, jerami kacang hijau, dedak padi, dedak kacang hijau dll selama ini belum digunakan maksimal. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak, menjadi alternatif pemaksimalan potensi limbah pertanian untuk meningkatkan produktivitas ternak. (Akhmad M)